Facebook menyatakan pihaknya berinvestasi $300 juta dalam kurun waktu tiga tahun ke depan untuk program-program media lokal, kemitraan, dan berbagai inisiatif lainnya.
Dana investasi ini akan disalurkan dalam bentuk hibah pembuatan liputan untuk media-media lokal. Langkah itu akan memperluas program Facebook untuk membantu media-media lokal dengan model bisnis sistem berlangganan dan berinvestasi di berbagai lembaga nirlaba yang bertujuan untuk mendukung berita-berita lokal.
Keputusan ini diambil di tengah masa-masa sulit untuk industri berita, dimana mereka menghadapi kemerosotan tingkat laba dan jumlah pembaca media cetak. Facebook, seperti Google, dituding sebagai penyebab terus merosotnya pangsa surat kabar untuk meraup penghasilan dari iklan karena para pemasang iklan telah beralih untuk mengiklankan produk/layanannya di layanan online.
Campbell Brown, kepala kemitraan berita global di Facebook, mengakui perusahaan itu “tidak dapat membalikkan jarum jam.” Tapi mengatakan pihaknya ingin bekerja sama dengan para penerbit untuk membantu mereka meraih keberhasilan baik dalam jaringan sosial ataupun di luar jaringan sosial.
“Industri surat kabar tengah mengalami proses transisi besar-besaran yang telah dimulai sejak lama,” ujarnya. “Tak seorangpun dari kita mampu membayangkan bagaimana masa depan jurnalisme namun kami ingin menjadi salah satu pihak yang berkontribusi yang dapat menemukan jalan keluar.”
Facebook telah meningkatkan fokusnya pada berita-berita lokal pada tahun lalu setelah memulai 2018 dengan pengumuman bahwa pihaknya tidak akan memberi prioritas pada berita-berita dan video di lini masa penggunanya di jaringan sosial dan lebih memprioritaskan unggahan dari teman-teman mereka.
Di saat yang sama, perusahaan itu secara berhati-hati menguji cara-cara untuk memprioritaskan kabar-kabar berita lokal yang dapat menarik minat penggunanya dan inisiatif untuk mendorong industri media lokal secara lebih luas. Facebook telah meluncurkan fitur yang disebut “Hari ini di” yang menunjukkan berita lokal dan informasi termasuk pengumuman orang hilang, penutupan jalan, berita kriminalitas dan pengumuman sekolah, dengan memperluas jangkauannya ke ratusan kota di AS dan beberapa di Australia.
Dorongan untuk mendukung berita lokal muncul saat Facebook, yang berpusat di Menlo Park, California, mencoba untuk menghilangkan reputasi sebagai sumber utama kabar-kabar bohong dan upaya untuk mempengaruhi pemilu. Perusahaan itu mengatakan para penggunanya telah meminta untuk melihat lebih banyak lagi kabar lokal yang relevan dengan mereka, termasuk berita juga informasi kemasyarakatan seperti penutupan jalan di tengah badai salju.
Investasi senilai $300 juta ini termasuk hibah bernilai $5 juta untuk lembaga nirlaba Pulitzer Center untuk meluncurkan inisiatif yang disebut “Bringing Stories Home,” sebuah dana yang akan menyediakan hibah bagi kantor berita lokal di AS untuk pendukung peliputan berita-berita lokal. Selain itu juga ada investasi senilai $2 juta bagi Report for America sebagai bagian dari kemitraan yang bertujuan untuk menempatkan 1.000 pewarta di kantor-kantor berita lokal di seluruh penjuru negeri dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Gagasan di balik investasi ini, ujar Brown, adalah untuk mencari “bagaimana penerbit tertentu dapat mendefinisikan model bisnis secara holistik. Facebook tidak dapat menjadi satu-satunya jawaban, satu-satunya solusi – kita tidak ingin melihat ketergantungan penerbit kepada Facebook.”
Fran Wills, CEO Local Media Consortium, yang menerima dana senilai $1 juta bersama-sama dengan Local Media Association untuk membantu kantor-kantor berita yang menjadi anggotanya untuk mengembangkan arus pendapatan yang baru, mengatakan ia optimis investasi ini akan dapat membantu.
“Saya rasa mereka mengakui bahwa berita yang terpercaya dan kredibel akan bermanfaat tidak hanya untuk para penerbit lokal namun juga bagi mereka,” ujarnya. [ww/ft]