Komisi penasihat independen Badan Pengawas Pangan dan Obat Amerika (FDA) bertemu Selasa (26/10) untuk mempertimbangkan disetujuinya penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech bagi anak-anak usia 5-11 tahun. Meskipun anak-anak dianggap jarang terkena sakit parah atau meninggal akibat COVID-19, kepala vaksin FDA Dr. Peter Marks Selasa mengatakan kepada panel itu bahwa 1,9 juta anak di Amerika dalam kelompok usia 5 hingga 11 telah dites positif dan 8.300 telah dirawat di rumah sakit. Dari mereka yang dirawat, 35% membutuhkan perawatan intensif dan hampir 100 meninggal.
Jika dosis vaksin anak-anak disetujui seperti yang diperkirakan, para pejabat mengatakan, mereka berharap itu akan membantu menutup kesenjangan besar dalam kampanye vaksin di Amerika yang telah mengkhawatirkan orang tua, pendidik, dan pemimpin kesehatan masyarakat.
Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan telah memperoleh cukup vaksin untuk ke semua 28 juta anak di Amerika yang memenuhi syarat, dan membentuk jaringan dokter anak, apotek, dan penyedia layanan kesehatan lain untuk mendistribusikan suntikan itu dengan cepat.
Menunggu persetujuan FDA, komisi penasihat independen Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) diperkirakan akan mempertimbangkan proposal tersebut minggu depan.
Dalam perkembangan terkait, perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika, Moderna, mengatakan uji klinis menunjukkan bahwa dosis rendah vaksin COVID-19 mereka aman untuk anak-anak antara usia 6 dan 11 tahun. Perusahaan itu telah menginokulasi lebih dari 4.700 anak-anak dengan vaksin dua dosis, dengan jarak sekitar 28 hari, dan setiap suntikan sekitar setengah dari jumlah vaksin untuk orang dewasa. Hasil awal menunjukkan tingkat antibodi pada anak-anak berada pada tingkat yang sama dengan yang tampak pada dewasa muda yang menerima dosis penuh.
Sementara itu, kantor berita Reuters melaporkan bahwa Uni Afrika akan membeli hingga 110 juta dosis vaksin Moderna. Uni Afrika akan menerima 15 juta dosis sebelum akhir tahun, dan 35 juta dosis lagi tiba pada kuartal pertama 2022 dan hingga 60 juta pada kuartal kedua.
Pembelian tersebut difasilitasi oleh Gedung Putih yang menunda pengiriman 33 juta dosis yang telah dibelinya dari Moderna untuk memberikan kesempatan kepada Uni Afrika bernegosiasi dengan perusahaan itu.
CDC memperpanjang aturan kesehatan terkait virus corona untuk kapal pesiar hingga 15 Januari 2022. Peraturan saat ini, yang mulai diberlakukan pada Maret 2020 dan mencakup persyaratan bagi kapal untuk berlayar dengan setidaknya 95 persen penumpang dan kru yang divaksinasi penuh, akan kedaluwarsa pada 1 November. CDC mengatakan begitu berakhir pada Januari, peraturan itu akan beralih ke program sukarela bagi operator kapal pesiar untuk mendeteksi dan mengendalikan penyebaran COVID-19 di kapal mereka. [ka/jm]