Polisi Filipina mengatakan, Kamis (2/1), bahwa sebuah kapal selam nirawak yang diduga berasal dari China ditemukan di perairan Filipina tengah. Polisi memperingatkan “potensi implikasi keamanan nasional."
Menurut laporan polisi, tiga nelayan menemukan drone kapal selam tersebut pada Senin (30/12) sekitar sembilan kilometer (enam mil) di lepas pantai San Pascual di Provinsi Masbate.
Filipina dan China telah bertahun-tahun berselisih mengenai hak maritim di Laut China Selatan dan kepemilikan terumbu karang serta pulau-pulau kecil.
China mengeklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut. Langkah China itu mengabaikan klaim saingan dari negara lain dan keputusan internasional yang menyatakan bahwa pernyataan China tidak memiliki dasar hukum.
Drone kuning bertanda "HY-119" ditemukan mengambang di laut sebelum diserahkan kepada pihak berwenang, kata direktur kepolisian daerah Andre Dizon kepada AFP.
Panjangnya sekitar dua meter (enam kaki), dan berbentuk torpedo dengan sirip.
“Berdasarkan penelitian sumber terbuka kami di internet… HY-119 mengacu pada sistem navigasi dan komunikasi bawah air China,” kata Dizon.
“Drone itu memiliki antena dan mata yang bisa digunakan untuk melihat. Berdasarkan penelitian kami, drone itu bisa digunakan untuk pemantauan dan pengintaian.”
Dizon mengatakan kapal selam nirawak itu tidak dipersenjatai, tetapi laporan polisi menyebutkan "potensi implikasi keamanan nasional" sebagai salah satu hal penting dalam pemulihan pesawat tersebut.
Kapal selam drone itu diserahkan oleh polisi kepada Angkatan Laut Filipina pada Selasa (31/12), tambah Dizon.
Angkatan Laut Filipina dan kedutaan besar China di Manila belum menanggapi permintaan komentar dari AFP. [ft/rs]
Forum