Koleksi fosil terbesar tengkorak manusia yang pernah ditemukan di sebuah situs telah memberi informasi baru tentang asal-usul dan evolusi manusia Neanderthal, spesies yang berbeda dari manusia purba.
Koleksi itu meliputi tujuh belas tengkorak dari gua Sima de los Huesos (Pit of Bones) di Spanyol utara. Dijelaskan dalam jurnal Science, fosil itu merupakan kelompok awal spesies Neanderthal yang berasal dari 430 ribu tahun lalu atau 100 ribu tahun lebih awal dari yang dilaporkan sebelumnya.
Fosil tengkorak itu menunjukkan bentuk wajah dan gigi manusia Neanderthal, tapi tidak tempurung kepalanya. Kombinasi fitur-fitur ini biasanya dikaitkan dengan spesies hominid yang lebih primitif.
Contoh-contoh fosil tengkorak itu mendukung teori bahwa perubahan evolusi muncul pada waktu yang berbeda dan tidak sekaligus. Penelitian menunjukkan modifikasi wajah, khususnya yang berkaitan dengan fungsi mengunyah, merupakan tahap pertama dalam evolusi Neanderthal.
Penulis utama Juan-Luis Arsuago, Profesor Paleontologi di Complutense University of Madrid terkejut melihat kemiripan dari individu-individu yang berbeda. "Fosil-fosil lain dari periode geologi yang sama itu berbeda dan tidak cocok dengan pola yang ditemukan di gua Sima," kata Arsuago.
"Ini menunjukkan lebih dari satu garis keturunan evolusi tampaknya thidup bersama pada masa yang sama, dan situs Sima mewakili salah satu spesies yang hampir mirip dengan Neanderthal," tambahnya.
Situs Sima de Los Huesos telah digali terus menerus sejak awal tahun 1980-an dengan ditemukannya hampir 7 ribu fosil tulang manusia dan 28 kerangka lengkap.
Koleksi itu meliputi tujuh belas tengkorak dari gua Sima de los Huesos (Pit of Bones) di Spanyol utara. Dijelaskan dalam jurnal Science, fosil itu merupakan kelompok awal spesies Neanderthal yang berasal dari 430 ribu tahun lalu atau 100 ribu tahun lebih awal dari yang dilaporkan sebelumnya.
Fosil tengkorak itu menunjukkan bentuk wajah dan gigi manusia Neanderthal, tapi tidak tempurung kepalanya. Kombinasi fitur-fitur ini biasanya dikaitkan dengan spesies hominid yang lebih primitif.
Contoh-contoh fosil tengkorak itu mendukung teori bahwa perubahan evolusi muncul pada waktu yang berbeda dan tidak sekaligus. Penelitian menunjukkan modifikasi wajah, khususnya yang berkaitan dengan fungsi mengunyah, merupakan tahap pertama dalam evolusi Neanderthal.
Penulis utama Juan-Luis Arsuago, Profesor Paleontologi di Complutense University of Madrid terkejut melihat kemiripan dari individu-individu yang berbeda. "Fosil-fosil lain dari periode geologi yang sama itu berbeda dan tidak cocok dengan pola yang ditemukan di gua Sima," kata Arsuago.
"Ini menunjukkan lebih dari satu garis keturunan evolusi tampaknya thidup bersama pada masa yang sama, dan situs Sima mewakili salah satu spesies yang hampir mirip dengan Neanderthal," tambahnya.
Situs Sima de Los Huesos telah digali terus menerus sejak awal tahun 1980-an dengan ditemukannya hampir 7 ribu fosil tulang manusia dan 28 kerangka lengkap.