Kongres Amerika Serikat pekan ini mempertimbangkan undang-undang untuk mendanai pemerintah federal hingga pertengahan Desember. Namun, perselisihan tentang bantuan pertanian menimbulkan pertanyaan tentang apakah anggota Kongres bisa menghindari penghentian sementara operasi pemerintah di tengah pandemi, hanya beberapa minggu sebelum pemilu 3 November.
Dengan berakhirnya anggaran pemerintah pada 30 September, fraksi Demokrat di DPR, Senin (21/9), mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan undang-undang pendanaan sementara. Namun, usul mereka membuat marah fraksi Republik karena tidak menyertakan anggaran baru untuk petani seperti diinginkan Presiden Donald Trump.
Seorang petugas fraksi Demokrat mengatakan DPR akan membahas rancangan undang-undang (RUU) itu Selasa (22/9). Senat kemudian akan menindaklanjutinya akhir pekan ini.
Tahun fiskal federal yang baru dimulai 1 Oktober.
RUU itu dirancang untuk memberi anggota Kongres lebih banyak waktu untuk menyusun anggaran federal untuk periode hingga September 2021, termasuk anggaran untuk operasi militer, asuransi kesehatan, taman-taman nasional, program antariksa, dan keamanan bandara dan perbatasan.
Rencana anggaran itu "akan mencegah penghentian sementara operasi pemerintah di tengah pandemi yang sedang berlangsung, kebakaran hutan dan badai, dan memungkinkan pemerintah tetap beroperasi hingga 11 Desember, ketika kami berencana memiliki undang-undang yang bipartisan untuk mendanai pemerintah tahun fiskal ini," kata ketua DPR Nancy Pelosi dalam pernyataan.
Namun langkah itu hingga 11 Desember itu akan mengharuskan Kongres kembali membahas anggaran pemerintah dalam sesi pasca pemilu, baik selama atau setelah apa yang bisa menjadi pertarungan sengit untuk mengukuhkan calon hakim Mahkamah Agung ketiga pilihan Trump setelah kematian Ruth Bader Ginsburg.
Dan rancangan undang-undang itu tidak mencakup $21,1 miliar yang diinginkan Gedung Putih untuk memperbarui Commodity Credit Corporation, program untuk menstabilkan pendapatan pertanian. Demokrat menganggap program itu "kesempatan terbuka" untuk "mendapat bantuan politik," kata seorang pembantu fraksi Demokrat DPR yang meminta namanya tidak disebut. Trump menjanjikan lebih banyak bantuan pertanian dalam kampanye di Wisconsin pekan lalu. [ka/ft]