Senat Amerika hari Kamis (10/9) kembali gagal menyepakati paket bantuan penanggulangan imbas virus corona, walaupun jumlah bantuan sudah diturunkan. Kegagalan itu menjadi puncak negosiasi berbulan-bulan untuk memberi bantuan ekonomi putaran kedua bagi jutaan orang Amerika yang terimbas pandemi. Dengan suara 52 banding 47, anggaran $500 miliar yang diajukan Fraksi Republik di Senat, gagal diperdebatkan
Kegagalan itu secara signifikan meningkatkan prospek bahwa Senat tidak akan menyetujui paket bantuan sebelum pemilu 3 November. Anggota Kongres diperkirakan pergi dari Washington untuk berkampanye di distrik asal mereka setelah menyetujui resolusi berkelanjutan yang mendanai pemerintah selepas tenggat 30 September.
Kegagalan itu juga berarti jutaan orang Amerika yang di-PHK karena tempat kerjanya tutup akibat wabah virus corona awal tahun ini, tidak akan menerima perpanjangan tunjangan pengangguran dari pemerintah federal. Berdasar Undang-Undang CARES $3 triliun yang disepakati secara bipartisan Maret lalu, pekerja yang menganggur menerima tunjangan tambahan $600 per minggu. Tunjangan itu berakhir pada 31 Juli.
Usul fraksi Republik di Senat itu akan mendanai asuransi pengangguran, perawatan anak, tes virus corona dan membuat perlindungan tanggung jawab untuk bisnis, sekolah dan gereja yang beroperasi selama pandemi.
Ketua fraksi Republik yang mayoritas di Senat Amerika, Mitch McConnell menilai tentangan fraksi Demokrat atas usul itu adalah upaya mempolitisasi bantuan menjelang pemilu.
Fraksi Demokrat di Kongres berpendapat rakyat perlu tambahan bantuan. Mereka menggunakan Undang-Undang Pahlawan bernilai $3 triliun yang disahkan Juni lalu oleh DPR, yang dikuasai fraksi Demokrat, sebagai titik awal negosiasi.[ka/jm]