Negara-negara ekonomi utama dunia telah menyetujui satu cara untuk mengukur kemungkinan risiko, dengan harapan untuk menghindarkan masalah yang menjerumuskan ekonomi global ke dalam krisis seperti terjadi baru-baru ini.
Para pejabat dari Kelompok-20 atau G-20 negara-negara kaya dan berkembang terkemuka mengatakan negara-negara yang mewakili lebih dari 5 persen dari produk domestik bruto G-20 akan menjalani analisa tahap kedua yang lebih mendalam ketidakseimbangan dalam ekonomi mereka.
Menteri Keuangan Perancis Christine Lagarde mengatakan proses pemantauan pada awalnya akan memusatkan perhatian pada negara-negara ekonomi terbesar di dunia, tetapi akhirnya akan dilakukan terhadap semua negara G-20.
Persetujuan itu diumumkan dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pembicaraan para pejabat keuangan G-20 hari Jumat di Washington. G-20 sedang mengusahakan persetujuan mengenai cara-cara memantau negara-negara ekonomi utama untuk mencari ketidak seimbangan yang mungkin mengancam pertumbuhan dan kemakmuran global.
Pernyataan G-20 itu juga mengatakan penawaran energi cukup untuk memenuhi permintaan global, walaupun ada kenaikan harga energi yang disebabkan kerusuhan di dunia Arab dan bencana gempa-bumi Jepang.
Pembicaraan hari Jumat adalah bagian dari pertemuan beberapa hari yang mencakup para pejabat tertinggi ekonomi dari Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.