Pemerintah Gambia mengeluarkan pernyataan untuk mengundurkan diri dari Negara Persemakmuran, Rabu (2/1) tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait pengambilan keputusan tersebut.
Inggris dan Uni Eropa telah selama bertahun-tahun mengecam kondisi hak asasi Gambia, dan menyerukan agar pemerintahan presiden Yahya Jammeh melakukan reformasi.
Sulayman Nyang, yang lahir di Gambia dan sekarang menjadi professor Universitas Howard di Washington DC mengatakan, Gambia menarik diri dari organisasi beranggota 54 negara itu karena kecaman negara-negara Barat menyangkut kondisi hak asasi dan sikap Gambia yang anti gay.
Dalam pidato di depan sidang Majelis Umum PBB pekan lalu, Jammeh mengatakan bahwa homoseksualitas merupakan ancaman terbesar terhadap eksistensi manusia.
Inggris dan Uni Eropa telah selama bertahun-tahun mengecam kondisi hak asasi Gambia, dan menyerukan agar pemerintahan presiden Yahya Jammeh melakukan reformasi.
Sulayman Nyang, yang lahir di Gambia dan sekarang menjadi professor Universitas Howard di Washington DC mengatakan, Gambia menarik diri dari organisasi beranggota 54 negara itu karena kecaman negara-negara Barat menyangkut kondisi hak asasi dan sikap Gambia yang anti gay.
Dalam pidato di depan sidang Majelis Umum PBB pekan lalu, Jammeh mengatakan bahwa homoseksualitas merupakan ancaman terbesar terhadap eksistensi manusia.