Langit di atas Gaza tenang pada hari Selasa, hari kedua gencatan senjata selama 72 jam, tapi perunding Israel melaporkan tidak ada kemajuan dalam perundingan mereka dengan Palestina mengenai diakhirinya pertempuran secara permanen di Gaza.
Para wakil berunding untuk hari kedua di Kairo dengan memusatkan perhatian pada blokade Israel di Gaza dimana militan Hamas mengatakan mereka ingin membuka pelabuhan di jalur gaza yang miskin itu untuk mendukung pembangunan ekonomi.
Israel mengatakan isu itu seharusnya hanya dibicarakan sebagai bagian dari perundingan damai dalam jangka yang lebih panjang, karena khawatir dengan mengakhiri blokade itu sekarang akan memungkinkan Hamas menumpuk senjata dari luar negeri yang bisa digunakan untuk melawan Israel jika pertempuran berlanjut kembali.
Seorang pejabat Israel mengatakan perbedaan antara kedua pihak yang berperang itu sangat besar sambil mereka berusaha mengakhiri konflik yang sudah berlangsung satu bulan di Gaza dan menyebabkan 2.000 orang lebih tewas. Hamas telah menembakkan ribuan roket ke Israel dan Israel membombardir sasaran-sasaran di Jalur Gaza dengan serangan-serangan udara.
Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam mengecam Israel karena apa yang disebutnya “kejahatan perang” di Gaza. Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud al-Faisal mengatakan Israel harus mendukung perdamaian jika ingin bertahan sebagai sebuah negara.
Inggris mengatakan akan membatalkan 12 ijin ekspor barang-barang militer ke Israel jika gencatan senjata kali ini berakhir dan pertempuran berlanjut.