Tautan-tautan Akses

Gedung Putih, Capitol Hill Silang Pendapat Sikapi 'Shutdown'


Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan para pemimpin Demokrat di Gedung Putih, 11 Desember 2018. Dari kiri: Pemimpin partai Demokrat di DPR AS, Nancy Pelosi, Wapres AS Mike Pence, Presiden AS Donald Turmp dan Senator AS, Chuck Schumer.
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan para pemimpin Demokrat di Gedung Putih, 11 Desember 2018. Dari kiri: Pemimpin partai Demokrat di DPR AS, Nancy Pelosi, Wapres AS Mike Pence, Presiden AS Donald Turmp dan Senator AS, Chuck Schumer.

Presiden Amerika Donald Trump dan para pemimpin Partai Demokrat, Selasa (11/12) bentrok mengenai pendanaan pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko sebagai bagian dari paket anggaran belanja pemerintah yang lebih besar yang harus disahkan selambatnya 21 Desember.

Tindakan legislatif terakhir oleh Kongres yang dikuasai oleh Partai Republik akan mencegah penutupan sebagian operasi pemerintah menjelang liburan Natal. Berikut laporan koresponden VOA Katherine Gypson dari gedung Kongres.

Gedung Putih mengeluarkan deklarasi yang tidak biasa, seperti disampaikan oleh Presiden Donald Trump. “Saya bangga akan menutup operasi pemerintah demi keamanan perbatasan.”

Keamanan yang dikatakan oleh Presiden Trump itu paling baik dicapai dengan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko untuk menanggulangi migrasi dari Amerika Tengah yang disebutnya sebuah darurat nasional. Namun, kalangan Partai Demokrat mengatakan bahwa tembok itu tidak efektif dan mahal.

Silang Pendapat Presiden dengan Demokrat Sikapi "Shutdown"
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:24 0:00

Pemimpin fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Amerika menanggapi pernyataan Trump tersebut. “Kita harus mengadakan pembicaraan berdasarkan bukti tentang apa yang telah terbukti berhasil, dana apa yang telah dibelanjakan, dan seberapa efektif itu. Ini semua demi keamanan negara kita,” jelas Nancy Pelosi.

Perdebatan seperti yang terdengar di Gedung Putih ini membuktikan bahwa kedua partai masih jauh dari kompromi walaupun mereka hanya memiliki waktu sembilan hari sebelum batas waktu 22 Desember untuk menyepakati anggaran belanja pemerintah.

Senator Chuck Schumer dari Partai Demokrat mengatakan, “Kami memberi presiden dua cara, yang masing-masing akan mendapatkan suara mayoritas di DPR dan 60 suara di Senat dan akan menghindari penghentian operasi pemerintah. Kami berharap dia akan menerimanya, karena penutupan kantor pemerintah hanya merugikan terlalu banyak orang yang tidak bersalah.”

Partai Demokrat telah menawarkan kepada Trump dana sebesar 1,3 miliar dolar untuk keamanan perbatasan, tetapi Partai Republik mengatakan jumlah itu tidak cukup. Presiden Trump minta $5 miliar, termasuk dana untuk pembangunan tembok perbatasan.

Sementara itu Paul Ryan, Ketua Dewan Perwakilan dari Partai Republik yang akan segera berakhir masa jabatannya, mengatakan, “Gagasan bahwa fraksi minoritas DPR, atau yang akan segera menjadi mayoritas, menolak keamanan perbatasan adalah hal yang konyol. Tidak masuk akal. Kita menginginkan keamanan perbatasan, tetapi seperti yang kita ketahui, dibutuhkan 60 suara bagi setiap legislasi untuk bisa lolos di Senat.”

Itu berarti bahwa meskipun Partai Republik menguasai Senat, rencana anggaran pemerintah masih membutuhkan suara Partai Demokrat untuk bisa lolos.

Para anggota Kongres sudah ingin meninggalkan kota Washington untuk liburan Natal tetapi mereka terancam akan menghadapi akibat kemelut politik.

Mengenai ucapan Presiden Trump yang bangga menutup kegiatan pemerintah tersebut, ketua Fraksi Demokrat di Senat mengatakan, “Tidak boleh ada presiden yang mengatakan dia bangga menutup operasi pemerintah.”

Sementara itu, Mitch McConnell, ketua Fraksi Mayoritas di Senat menyampaikan komentarnya, “Tidak peduli siapa yang menyebabkan penutupan operasi pemerintah, rakyat Amerika tidak menyukainya.”

Jika penutupan sebagian kegiatan pemerintah atau shutdown ini benar-benar terjadi, maka keadaan yang mengakibatkan penundaan berbagai layanan pemerintah dan berdampak pada jutaan orang di seluruh negeri ini akan merupakan yang ketiga kalinya pada 2018. [lt/uh]

XS
SM
MD
LG