Para pejabat Gedung Putih menyatakan suatu pasukan federal berkekuatan 10 ribu orang, termasuk 7.000 tentara, membantu Puerto Rico pulih dari kehancuran akibat serangan Badai Maria.
Kapal Angkatan Laut Amerika Comfort, sebuah rumah sakit apung berkapasitas 1.000 tempat tidur yang berbasis di Virginia, dijadwalkan bertolak meninggalkan Amerika menuju Puerto Rico pada hari Jumat.
Penasihat Keamanan Dalam Negeri Tom Bossert mengatakan dari 69 rumah sakit yang ada di Puerto Rico, sekarang ini hanya 44 fasilitas yang beroperasi.
Pentagon menunjuk Letjen Jeffrey Buchanan untuk memimpin semua upaya militer merespons badai di Puerto Rico, sebuah teritori Amerika.
Para pengecam menuduh pemerintahan Trump tidak menanggapi dengan lebih cepat bencana ini tidak lama setelah terjangan badai yang melanda Puerto Rico pada 17 September lalu, yang merobohkan bangunan-bangunan, memutuskan saluran komunikasi, dan hampir menghancurkan jaringan listrik di pulau tersebut.
Hari Kamis (29/9), Bossert membela jeda delapan hari antara penetapan situasi darurat di Puerto Rico dan pengangkatan seorang pemimpin upaya-upaya pemulihan.
Tidak perlu jenderal berbintang tiga delapan hari silam, katanya kepada wartawan di Gedung Putih. Bossert juga mengatakan sejumlah informasi yang ia dengar melalui berita telah ketinggalan zaman. “Peliputan dalam sejumlah hal memberi kesan kita tidak bertindak cukup cepat,” lanjutnya.
Russel Honore, yang dipuji karena memimpin tanggapan militer setelah Badai Katrina tahun 2005, mengatakan, pengerahan pasukan militer ke Puerto Rico sedikitnya terlambat empat hari.
Honore mengatakan kepada National Public Radio bahwa karena jaraknya dari daratan Amerika dan tidak adanya aliran listrik, Puerto Rico “merupakan misi yang jauh lebih besar dan lebih berat daripada misi Katrina.”
Para pejabat pemerintah juga menekankan rumitnya pengiriman bantuan ke daerah yang diporakporandakan badai itu. Bossert mengemukakan, Puerto Rico adalah pulau terpencil yang cukup jauh jaraknya dari daratan Amerika Serikat. [uh/lt]