Gedung Putih, Kamis (16/9) menyatakan bersedia berbicara dengan rapper Amerika Nicki Minaj mengenai keamanan vaksin COVID-19.
Senin (13/9), Minaj mengatakan kepada lebih dari 22 juta pengikutnya di Twitter bahwa ia belum divaksinasi karena ia belum melakukan cukup banyak penelitian dan harus melewatkan acara Met Gala.
Penyanyi kelahiran Trinidad itu kemudian berbagi cerita mengenai sepupunya di negara tersebut, yang menolak divaksinasi karena temannya diduga menjadi impoten setelah mendapatkan vaksin tersebut.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengukuhkan berita tawaran itu dalam konferensi pers. “Kami menawari percakapan telepon dengan Nicki Minaj dan salah seorang dokter kami untuk menjawab berbagai pertanyaan yang ia miliki mengenai keamanan dan efektivitas vaksin. Ini cukup standar dan sesuatu yang kami lakukan sepanjang waktu.”
Cuitan Minaj memicu reaksi keras internasional, dengan para pejabat kesehatan senior AS dan Inggris mengecam klaimnya.
Menteri Kesehatan Trinidad dan Tobago hari Rabu (15/9) juga mengkritik Minaj, menyebut pernyataannya “keliru” dan “membuang-buang waktu.”
Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci mengatakan ada banyak informasi keliru di media sosial. Ia juga memperingatkan Minaj agar berpikir dua kali sebelum berbagi informasi yang tidak memiliki landasan ilmiah.Minaj kemudian menyatakan akan divaksinasi agar ia dapat melakukan tur pertunjukannya. [uh/ab]