Korea Utara memamerkan apa yang disebut para pengamat pertahanan sebagai rudal balistik antar benua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) baru dan sistem senjata baru lain dalam parade militer yang tertata rapi pada Sabtu (10/10) dini hari.
Rudal itu sepertinya merupakan ICBM terbesar yang diperlihatkan Korea Utara. Banyak analis meyakini itu merupakan "senjata strategis baru" yang dijanjikan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un awal tahun ini.
Kim menyaksikan parade itu, yang merupakan bagian dari kegiatan perayaan untuk memperingati 75 tahun Partai Pekerja Korea yang berkuasa di Korea Utara.
Kim, yang mengenakan jas dan dasi, terlihat meneteskan air mata beberapa kali ketika menyampaikan pidato kepada ribuan orang yang bersorak-sorai. Para penonton, yang tak mengenakan masker, memadati Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang pusat.
"Kami akan terus memperkuat sistem pertahanan untuk mencegah, mengontrol dan menghadapi semua upaya berbahaya dan aksi yang mengancam, termasuk ancaman nuklir yang semakin besar, dari pasukan musuh," kata Kim dalam pidato selama 25 menit.
Meskipun dia tidak secara langsung menyebut AS, Kim mengirim "salam hangat" kepada Korea Selatan, menyatakan harapan agar kedua negara itu bisa segera memperbaiki hubungan yang memburuk tahun ini.
Kim juga meminta maaf atas isu ekonomi, mengakui negaranya menghadapi "tantangan tak terbayangkan" tahun ini, termasuk banjir besar dan pandemi virus corona.
Namun, Kim mengklaim tidak ada "seorangpun" di Korea Utara yang tewas akibat Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona. Para pakar telah mengatakan klaim semacam itu sulit diverifikasi dan hampir pasti tidak benar.
Meski Korea Utara telah berusaha menutup sepenuhnya perbatasan karena pandemi, parade itu menampilkan kesan kepercayaan diri. Tidak ada pemimpin negara, peserta parade ataupun penonton yang mengenakan masker ataupun menjaga jarak. [vm/ft]