Sebuah rombongan migran yang jumlahnya terus bertambah berangkat pada Rabu (27/10) pagi setelah seharian beristirahat dalam perjalanan melintasi Meksiko selatan.
Sekitar 2.000 migran meninggalkan kota Tapachula dekat perbatasan dengan Guatemala pada Sabtu (23/10). Rombongan itu tampak jauh lebih besar pada Rabu (27/10), dan para pemimpinnya memperkirakan jumlah keseluruhan dari anggota rombongan mencapai sekitar 4.000 orang, dan lebih dari seperempatnya adalah anak-anak.
Luis García Villagrán, anggota lembaga Center for Human Dignity, mengatakan terdapat 1.500 anak muda dalam rombongan tersebut dan lebih dari 1.200 di antaranya berusia di bawah tujuh tahun.
Ini adalah kelompok terbesar yang bergerak melalui Meksiko selatan sejak pandemi COVID-19 merebak pada awal tahun lalu. Kelompok lain, yang sebagian besar terdiri dari migran Haiti, yang melewati Tapachula tahun ini berjumlah ratusan.
Rombongan ini didominasi oleh orang-orang dari negara-negara Amerika Tengah.
Rosa Cristina Romero, seorang migran dari Honduras, mengatakan, “saya memutuskan untuk bergabung dengan rombongan karena mereka (pemerintah) menolak berkas (permohonan suaka) saya dan saya tidak akan rugi apa pun mengikuti grup ini. Jadi, saya datang. Saya bergabung dengan rombongan.”
Pada hari Rabu, para migran bergerak menuju ke Villa Comaltitlan, yang masih berjarak sekitar 21 kilometer dari tempat mereka memulai perjalanan. [lt/rs]