Pihak berwenang Selandia Baru mengatakan gempa bumi kuat yang mengguncang kota terbesar kedua negara itu, Christchurch, telah mengakibatkan kerusakan besar terhadap prasarana di kota itu, namun tidak merenggut korban jiwa.
Walikota Christchurch Bob Parker menyatakan kota dalam keadaan darurat hari Sabtu setelah gempa dini hari mengguncang South Island, Selandia Baru. Para ahli gempa pemerintah memperkirakan gempa itu berkekuatan 7,1 skala Richter, sementara Lembaga Survei Geologi Amerika menduga lebih rendah, yakni 7,0 skala Richter.
Hanya dua orang yang dikabarkan mengalami cedera serius – seorang tertimpa cerobong asap, dan lainnya terluka karena pecahan kaca. Menteri Pertahanan Sipil Selandia Baru John Carter mengatakan, negaranya sangat beruntung karena tidak ada korban jiwa.
Gempa itu membuat orang-orang terbangun dari tidur dan membuat mereka yang panik berlarian ke jalan-jalan. Banyak bangunan yang sebagian runtuh, mobil-mobil bertabrakan dan di atas permukaan tanah berserakan puing-puing bangunan dan kaca. Namun tidak ada laporan mengenai gedung yang sepenuhnya ambruk.
Gempa itu merusak saluran-saluran bawah tanah yang digunakan untuk gas alam, air dan drainase limbah. Gempa itu juga merusak saluran listrik dan jaringan telepon.
Perdana Menteri Selandia Baru, John Key diperkirakan akan mengunjungi Christchurch untuk menilai kerugian akibat bencana itu.