Pemerintah Selandia Baru mengatakan telah menolak tawaran-tawaran bantuan dari AS dan PBB, sementara negara itu berusaha pulih dari guncangan gempa yang dahsyat.
Kantor berita Prancis mengutip direktur pertahanan sipil Selandia Baru, John Hamilton mengatakan bahwa bantuan luar negeri "tidak perlu," tetapi Selandia Baru "berterima kasih" atas tawaran tersebut.
Kota terbesar kedua Selandia Baru, Christchurch, menghadapi upaya pembersihan besar-besaran setelah dirusak gempa paling dahsyat yang melanda negara di Pasifik itu dalam 80 tahun terakhir ini. Gempa-gempa susulan yang kuat dan badai besar mempersulit pembersihan akibat gempa berkekuatan 7,1 skala Richter menjelang Sabtu subuh.
Gempa itu telah menyebabkan listrik mati dan merusak infrastruktur penting kota Christchurch di Pulau Selatan, Selandia Baru, tetapi tidak ada korban jiwa.
PM Selandia Baru John Key kini berada di Christchurch untuk memeriksa kerusakan. Menurutnya, merupakan suatu keajaiban bahwa tak seorang pun tewas dalam gempa ini. Namun ia menambahkan, akan memerlukan waktu berbulan-bulan untuk memperbaiki kerusakan berbagai prasarana, yang diperkirakan menimbulkan kerugian sekitar 1,5 milyar dolar AS.
Jalan-jalan dan jembatan di seluruh kota itu hancur dan kawasan pusat bisnis masih ditutup. Tetapi sebagian besar pasokan listrik dan air yang putus akibat gempa kini telah pulih. Namun demikian, walikota Christchurch Bob Parker mendesak warga agar tetap tinggal di dalam rumah. Situasi darurat masih terus diberlakukan di kota Christchurch, pada hari Minggu ini.