Tautan-tautan Akses

Gen Z, Generasi yang Akan Ubah "Wajah" AS


Para mahasiswa berjalan di kampus Universitas Michigan di Ann Arbor, Michigan, 19 September 2018. (Foto: Reuters)
Para mahasiswa berjalan di kampus Universitas Michigan di Ann Arbor, Michigan, 19 September 2018. (Foto: Reuters)

Gen Z (Gen C) atau generasi Z adalah generasi termuda Amerika dan akan melampaui generasi pendahulunya, baik dari segi jumlah maupun dampak sosial mereka pada masyarakat.

Gen Z-ers yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012, adalah generasi pertama yang lahir pada era teknologi digital, punya isu kesehatan jiwa yang unik, lebih bhineka ketimbang generasi sebelumnya, dan kebanyakan ada di spektrum politik kiri. Demikian temuan penelitian oleh Pew Research Center.

Tidak seperti generasi yang lebih tua, yang tumbuh tanpa media sosial atau ketika media sosial mulai berkembang, tidak mengenal telepon pintar dan tidak mengalami kemudahan akses ke informasi, Gen Z lahir bersama teknologi baru ini dan terkait erat dengan teknologi informasi.

“Yang unik untuk Gen Z adalah hal-hal yang disebutkan di atas itu merupakan bagian dari kehidupan mereka sejak awalnya,” demikian tulis Michael Dimock, Direktur dari Pew Research Center, dalam sebuah artikel yang menguraikan berbagai generasi.

“Iphone yang diluncurkan pada 2007, ketika Gen Z tertua berusia 10 tahun, dan saat mereka meningkat remaja, cara utama untuk warga muda Amerika terkait dengan web adalah dengan perangkat mobile, Wi-Fi, dan layanan seluler,” kata Dimock. “Media sosial, konektivitas konstan, hiburan dan komunikasi yang disesuaikan permintaan semuanya merupakan inovasi baru.”

Kebhinekaan merupakan ciri lainnya dari Gen Z, mereka merupakan generasi paling bhineka dari segi ras dan etnis dalam sejarah. Empat puluh delapan persen Gen Z pada 2018 adalah non-kulit putih, menurut Pew.

Peralihan demografi ini merupakan petunjuk akan adanya perubahan sosial dan politik, dan cenderung ke arah yang lebih liberal dalam dekade-dekade mendatang.

Aspek lainnya yang membedakan Gen Z dari generasi lainnya adalah isu kesehatan mental. Depresi dan bunuh diri oleh remaja terus meningkat, dan mencapai angka tertinggi pada 2017, demikian temuan penelitian CDC Amerika Serikat.

Faktor yang menyumbang pada peningkatan laju kesehatan mental ini termasuk penggunaan media sosial, isu yang negatif, seperti perubahan iklim, imigrasi, dan penembakan masal, serta semakin terbukanya masyarakat untuk mengakui bunuh diri sebagai penyebab kematian.

Ada sekitar 61 juta Gen Z di AS dan pada tahun 2020 mereka diproyeksi mencapai 10 persen dari populasi pemilih. Selain itu ada 73 juta generasi milenial, pendahulu Gen Z, yang lahir antara 1981 dan 1996. Kedua generasi ini diproyeksikan akan mencapai 37 persen elektorat Amerika pada 2020.

Untuk perbandingannya, generasi baby boomers, orang tua dan kakek dan nenek Gen Z, dan lahir sebelum 1964, akan mencapai 28 persen elektorat Amerika.

Mayoritas dari Gen Z adalah Demokrat Liberal, tetapi tidak seperti generasi pendahulunya, Gen Z yang Republik condong lebih beraliran tengah atau kiri dibandingkan orang tua mereka.

“Biasanya, semakin tua sebuah generasi itu cenderung mereka menjadi lebih konservatif. Tetapi Gen Z sedemikian berbedanya, sehingga seandainya mereka menjadi lebih konservatif, mereka mungkin akan tetap mengubah politik dan cara kita bertindak sebagai sebuah masyarakat,” menurut William Frey, peneliti senior dan pakar demografi di Brookings Institution.

Gen Z tertua kini memasuki universitas dan korp pekerja. Daya beli mereka mencapai nilai AS$44 miliar, dan mereka memiliki kekuatan untuk mengubah dunia yang lebih besar dibandingkan pendahulu mereka. [jm/em]

XS
SM
MD
LG