Gereja Nativity di Bethlehem kembali dibuka untuk para pengunjung, Selasa (26/5), setelah hampir tiga bulan tutup karena wabah virus corona.
Gereja yang dibangun di lokasi di mana umat Kristen meyakini Yesus dilahirkan ini ditutup sejak 5 Maret setelah kasus pertama virus tersebut dilaporkan di Tepi Barat, atau menjelang musim liburan Paskah yang biasanya mengundang kunjungan puluhan ribu turis dan umat Kristen.
Meski sudah terbuka untuk umum, pengelola gereja itu melakukan sejumlah pembatasan. Hanya 50 orang diizinkan masuk gereja itu pada setiap periode kunjungan, dan mereka diharuskan mengenakan masker dan tidak sedang menderita demam.
Uskup Theophylactos, pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Betlehem, menyebut pembukaan kembali Gereja Nativity sebagai perayaan Bethlehem karena “orang-orang kini bisa kembali memasuki gereja itu dan bersembahyang seperti sebelumnya.”
Otorita Palestina melaporkan sekitar 400 kasus baru di Tepi Barat dengan dua kematian. Kebanyakan kasus ini memiliki kaitan dengan warga Palestina yang bekerja di wilayah Israel, yang saat ini menghadapi wabah itu dalam skala yang lebih luas.
Pihak berwenang Israel telah mulai secara bertahap membuka kembali sekolah-sekolah, tempat-tempat ibadah, dan pasar-pasar seiring melambatnya laju penularan virus corona.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan, hingga Selasa (26/5), Israel memiliki lebih dari 16.700 kasus yang telah dikukuhkan dan 279 kematian. Lebih dari 14.000 orang telah dinyatakan pulih. [ab/uh]