Enam aktivis Greenpeace memprotes pengeboran minyak di Kutub Utara dengan menduduki dek utama anjungan minyak yang berlayar ke wilayah tersebut.
Tim aktivis internasional itu memanjat anjungan Polar Pioneer, yang berasa di Samudera Pasifik, sekitar 1.200 kilometer di barat laut negara bagian Hawaii.
Greenpeace mengatakan keenam aktivis tersebut tidak akan mengganggu pelayaran atau pengoperasian kapal saat bergerak menuju Kutub Utara.
Para aktivis itu memiliki perbekalan untuk beberapa hari dan juga memiliki teknologi yang akan memungkinkan mereka berkomunikasi dengan para pendukung perjuangan mereka.
Banyak ahli lingkungan menentang eksplorasi energi di Kutub Utara, dengan alasan tumpahan minyak pada saat pengiriman akan sangat sulit untuk dibersihkan di daerah terpencil dengan kondisi laut yang buruk, dingin dan beku.