Beberapa anggota Greenpeace mengenakan kostum beruang raksasa kutub putih berbulu, dan berguling-guling di salju buatan, sedang yang lain dirantai di pagar dekat kantor pusat perusahaan energi raksasa Rusia, Gazprom, di Moskow tengah. Para aktivis berdemonstrasi menentang usaha Pemerintah Rusia untuk melakukan pengeboran minyak di Kutub Utara.
Roman Dolgov, koordinator Greenpeace Rusia, mengatakan, eksplorasi minyak di Kutub Utara pasti akan menghancurkan kawasan itu. Karena itu, Greenpeace ingin menciptakan zona konservasi di sekitar Kutub Utara. Ia menjelaskan, demonstrasi ini menunjukkan beruang kutub yang terusir dari habitat mereka oleh perusahaan-perusahaan minyak yang rakus. “Beruang-beruang” itu pindah ke sini dan menciptakan zona konservasi dekat kantor pusat Gazprom.
Para demonstran juga membawa plakat-plakat yang bertulisan, “Miller Your Driller is an Arctic Killer”, atau “Miller, pengebor-pengebor kalian adalah pembunuh di Kutub Utara,” yang ditujukan kepada Direktur Gazprom Alexei Miller.
Para demonstran juga memasang spanduk besar di pagar Gazprom yang bertulisan “Gazprom Kills Arctic”.
Bulan lalu, anggota-anggota Greenpeace menduduki anjungan pengeboran minyak yang dijalankan oleh anak perusahaan Gazprom di Laut Pechora.
Para analis dan pakar lingkungan memperingatkan, pengeboran oleh Rusia di Kutub Utara bisa berbahaya kalau terjadi tumpahan minyak.
Gazprom tidak berkomentar tentang demonstrasi itu. Pemerintah Rusia, yang mengawasi Gazprom dengan ketat, terus menerus bersikeras bahwa perusahaan itu telah mendapat izin dan peralatan yang sah untuk melakukan pengeboran. Tetapi, sejak jatuhnya Uni Soviet, Rusia telah menghadapi sejumlah bencana karena tidak memiliki peralatan, pemeriksaan dan infrastruktur yang aman.
Rusia tidak merahasiakan usaha untuk memperoleh kekayaan besar bahan tambang, minyak dan gas yang terdapat di bawah Kutub Utara.
Menurut Survei Geologi Amerika, kawasan utara Kutub Utara mengandung lebih dari 90 miliar barel minyak dan lebih dari satu setengah trilyun kaki kubik gas alam.
Tidak ada keterangan mengenai tuduhan apa yang akan dikenakan pada para demonstran. Sebelumnya, tahun ini. Majelis Rendah Parlemen Rusia, Duma, menaikkan denda bagi orang-orang yang terlibat dalam demonstrasi-demonstrasi sebanyak 150 kali lipat, sehingga melebihi gaji rata-rata seorang pegawai Rusia.
Roman Dolgov, koordinator Greenpeace Rusia, mengatakan, eksplorasi minyak di Kutub Utara pasti akan menghancurkan kawasan itu. Karena itu, Greenpeace ingin menciptakan zona konservasi di sekitar Kutub Utara. Ia menjelaskan, demonstrasi ini menunjukkan beruang kutub yang terusir dari habitat mereka oleh perusahaan-perusahaan minyak yang rakus. “Beruang-beruang” itu pindah ke sini dan menciptakan zona konservasi dekat kantor pusat Gazprom.
Para demonstran juga membawa plakat-plakat yang bertulisan, “Miller Your Driller is an Arctic Killer”, atau “Miller, pengebor-pengebor kalian adalah pembunuh di Kutub Utara,” yang ditujukan kepada Direktur Gazprom Alexei Miller.
Para demonstran juga memasang spanduk besar di pagar Gazprom yang bertulisan “Gazprom Kills Arctic”.
Bulan lalu, anggota-anggota Greenpeace menduduki anjungan pengeboran minyak yang dijalankan oleh anak perusahaan Gazprom di Laut Pechora.
Para analis dan pakar lingkungan memperingatkan, pengeboran oleh Rusia di Kutub Utara bisa berbahaya kalau terjadi tumpahan minyak.
Gazprom tidak berkomentar tentang demonstrasi itu. Pemerintah Rusia, yang mengawasi Gazprom dengan ketat, terus menerus bersikeras bahwa perusahaan itu telah mendapat izin dan peralatan yang sah untuk melakukan pengeboran. Tetapi, sejak jatuhnya Uni Soviet, Rusia telah menghadapi sejumlah bencana karena tidak memiliki peralatan, pemeriksaan dan infrastruktur yang aman.
Rusia tidak merahasiakan usaha untuk memperoleh kekayaan besar bahan tambang, minyak dan gas yang terdapat di bawah Kutub Utara.
Menurut Survei Geologi Amerika, kawasan utara Kutub Utara mengandung lebih dari 90 miliar barel minyak dan lebih dari satu setengah trilyun kaki kubik gas alam.
Tidak ada keterangan mengenai tuduhan apa yang akan dikenakan pada para demonstran. Sebelumnya, tahun ini. Majelis Rendah Parlemen Rusia, Duma, menaikkan denda bagi orang-orang yang terlibat dalam demonstrasi-demonstrasi sebanyak 150 kali lipat, sehingga melebihi gaji rata-rata seorang pegawai Rusia.