Konglomerat India Grup Adani mengatakan, Rabu (27/11) bahwa pihaknya telah mengalami kerugian hampir $55 miliar akibat jatuhnya harga saham grup tersebut sejak jaksa Amerika Serikat pekan lalu menuduh pendirinya dan pejabat lainnya melakukan penipuan.
Dakwaan yang sangat mengejutkan yang dirilis pada 20 November di New York itu menuduh pendiri Adani, miliarder industrialis Gautam Adani dan beberapa bawahannya sengaja menyesatkan investor internasional sebagai bagian dari skema suap.
Menurut tuduhan itu, Adani dan bawahannya telah "merancang skema untuk menawarkan, mengizinkan, membuat dan menjanjikan pembayaran suap kepada para pejabat pemerintah India".
Perusahaan itu, yang menyangkal tuduhan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu: “Sejak dakwaan DoJ (Department of Justice/Departemen Kehakiman) Amerika Serikat, Grup Adani telah menderita kerugian hampir $55 miliar dalam kapitalisasi pasar di 11 perusahaan terbukanya.
Gautam Adani, 62 tahun, dicurigai berpartisipasi dalam skema suap senilai $250 juta untuk mendapatkan kontrak pemerintah yang menguntungkan.
Adani Grup membantah keras dan menggambarkan tuduhan tersebut sebagai "tidak berdasar." Namun hal ini memicu aksi jual besar-besaran saham Adani di Mumbai minggu lalu, dengan otoritas bursa terpaksa beberapa kali menghentikan perdagangan.
Saham Adani Enterprises naik 1,8 persen pada Rabu, tetapi perusahaan utama kelompok tersebut telah kehilangan lebih dari 20 persen kapitalisasi pasarnya sejak dakwaan dirilis.
Sebuah pernyataan pada Rabu mengatakan pejabat Adani "hanya dituduh" melakukan penipuan sekuritas, konspirasi penipuan kawat, dan penipuan sekuritas. Ia menyangkal semua tuduhan.
Menurut pernyataan itu, pernyataan bahwa Gautam Adani atau keponakannya Sagar Adani telah didakwa melakukan suap atau korupsi, adalah “tidak benar”.
Adani adalah sekutu dekat Perdana Menteri nasionalis Hindu, Narendra Modi dan pernah menjadi orang terkaya kedua di dunia. Para kritikus telah lama menuduhnya mengambil keuntungan secara tidak patut dari hubungan mereka.
Dampak Signifikan
Adani Grup mengatakan tindakan tersebut telah menyebabkan “dampak signifikan”, termasuk “pembatalan proyek internasional, dampak pasar keuangan dan pemeriksaan mendadak dari mitra strategis, investor dan masyarakat”.
Termasuk di Kenya, di mana Presiden William Ruto mengatakan Grup Adani tidak lagi terlibat dalam rencana perluasan jaringan listrik dan bandara utama di negara Afrika Timur tersebut.
Rencananya, Grup Adani akan menginvestasikan $1,85 miliar di bandara Jomo Kenyatta dan $736 juta di perusahaan utilitas milik negara, KETRACO.
Adani, yang lahir dari keluarga kelas menengah di Ahmedabad, negara bagian Gujarat, putus sekolah pada usia 16 tahun dan pindah ke Mumbai untuk mencari pekerjaan di perdagangan permata yang menguntungkan di ibu kota keuangan tersebut..
Setelah sempat berkecimpung dalam bisnis plastik saudaranya, ia meluncurkan konglomerat keluarga andalan yang menyandang namanya pada 1988 dengan merambah ke perdagangan ekspor. [ft/rs]
Forum