“Saya tidak menginginkan doa. Saya tidak menginginkan simpati,” kata Susan Schmidt, Orfanos, seorang ibu yang putranya tewas pekan ini sewaktu seorang lelaki bersenjata melepaskan tembakan di sebuah bar di California.
Putranya, Telemachus, adalah penyintas serangan penembakan di sebuah festival musik di Las Vegas tahun lalu. Pekan ini, Telemachus ke Borderline Bar and Grill di Thousand Oaks, California, bersama-sama dengan sejumlah penyintas penembakan di Las Vegas itu. Ia tewas hari Senin, di tempat yang berjarak tempuh tak sampai 10 menit dari rumahnya. Ia berada di bar itu sewaktu seorang lelaki bersenjata melepaskan tembakan ke arah pengunjung, menewaskan 12 orang.
Schmidt-Orfanos mengatakan Kongres perlu meloloskan legislasi mengenai pengawasan senjata api sehingga tak seorang pun yang mengalami hal serupa dengan yang dialaminya.
Penembak, seorang veteran Korps Marinir Ian David Long (28 tahun), tampaknya bunuh diri setelah menembaki pengunjung bar itu. Para penyidik sedang mencari petunjuk mengenai kondisi mental Long sebelum penembakan pada Rabu larut malam itu.
Gubernur terpilih California, Gavin Newsom, Kamis (9/11) mengatakan, “Ini budaya senjata api. Kita tak bisa ke bar atau klab malam? Kita tak bisa ke gereja atau sinagoge. Ini gila, begitulah satu-satunya cara menjelaskan hal ini. Sudah menjadi normal, itulah satu-satunya cara saya menggambarkannya. Ini telah menjadi normal.” [uh]