Kapolda Jawa Timur, selaku anggota Gugus Tugas, Irjen Pol. Luki Hermawan, mengatakan akan mengerahkan tim khusus gabungan TNI-Polri untuk melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah kawasan zona merah.
Penyemprotan diprioritaskan di wilayah Surabaya yang memiliki angka kasus tertinggi. Data per 15 April 2020 menyebut angka pasien positif corona di Jawa Timur mencapai 499 orang. Dari jumlah tersebut, lebih dari 200 adalah warga Surabaya.
Selain penyemprotan disinfektan, Luki menambahkan, akan diberlakukan juga isolasi terbatas di kawasan yang memiliki angka penyebaran virus corona tertinggi.
Kepolisian kata Luki, telah menyiapkan skeme buka-tutup jalan di sejumlah kawasan yang masuk dalam zona merah, untuk membatasi pergerakan masyarakat di luar rumah. Setiap Kepolisian di Kabupaten dan Kota, telah diminta membuat peta persebaran virus corona untuk memudahkan petugas dalam memberikan penyuluhan dan penanganan lainnya.
“Untuk wilayah tersebut (zona merah.red) akan dilakukan pengalihan arus ataupun mungkin nanti akan kita atur. Kita sudah perintahkan melakukan spesifikasi membuat peta ini. Sehingga nanti arah penyuluhan, arah patroli, arah kegiatan-kegiatan physical distancing, ini betul-betul tepat,” ujarnya.
Luki menambahkan Jawa Timur memang belum menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tetapi pihaknya pengapresiasi masyarakat yang secara mandiri membatasi kegiatan. Menurutnya, sudah ada 527 perumahan yang secara mandiri membatasi arus keluar-masuk warga.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, selaku Ketua Gugus Tugas, meminta pemerintah daerah dan masyarakat di Surabaya dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan karena jumlah penderita virus corona terus bertambah.
Pembatasan kegiatan di luar rumah, pelacakan riwayat yang kontak dengan penderita positif, serta isolasi mandiri bagi yang memiliki gejala, adalah cara efektif untuk menekan penyebaran virus corona.
“Kalau kita melihat dari hinterlandnya Surabaya, maka Sidoarjo, Gresik dan Lamongan, ini sama-sama harus membangun kewaspadaan prima, dan kesiapsiagaan secara komprehensif, karena memang ada di hinterlandnya episentrum Jawa Timur," kata Khofifah. [pr/ft]