VOA belum bisa memeriksa sendiri akun-akun yang ada di daftar tersebut; beberapa menampilkan foto-foto bendera ISIS hitam putih, dan aktif dalam beberapa menit atau hari belakangan ini, sementara beberapa lainnya ditangguhkan.
Ratusan pengguna dan beberapa kelompok aktivis berkontribusi membuat daftar tersebut, menurut beberapa pernyataan dari peserta.
Pengguna Twitter @CtrlSec, yang berpartisipasi dalam pencatatan akun, minggu lalu mengatakan dari 11.660 akun yang terkait dengan ISIS, Al-Qaida, atau kelompok teror lainnya, sekitar 2.000 masih aktif, sementara yang lainnya telah ditutup.
"Semakin banyak perhatian yang mereka dapatkan semakin besar kemungkinan Twitter melakukan tindakan menutup akun-akun ini dan memberikan pengaruh penting terhadap kemampuan ISIS menyebarkan propaganda dan merekrut anggota baru," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh XRSONE, yang mendeskripsikan diri mereka sebagai "perusahaan keamanan cyber yang mempunyai spesialisasi dalam bidang kontra-terorisme digital."
"Ini merupakan langkah bersejarah di dunia digital karena inilah pertama kalinya kelompok-kelompok ini bersatu untuk menghasilkan sesuatu sebesar ini," seorang anggota Anonymous mengatakan pada International Business Times UK.
Awal bulan ini, Twitter menangguhkan ribuan akun yang terkait dengan ISIS. Dan pada bulan Februari, Anonymous berperan dalam penutupan akses ratusan pengguna website yang menurut kelompok itu mempunyai afiliasi dengan para pendukung ISIS.
