Tautan-tautan Akses

Hadapi Ekspansi China di Laut China Selatan, Vietnam Dekati Australia


PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc dan PM Australian Malcolm Turnbull menandatangani perjanjian kemitraan strategis di Canberra, Australia (15/3).
PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc dan PM Australian Malcolm Turnbull menandatangani perjanjian kemitraan strategis di Canberra, Australia (15/3).

Vietnam kini mendekati Australia dalam rangka upaya mencari bantuan internasional lebih luas guna menghadapi ekspansi China dalam perselisihan Laut China Selatan. Kedua negara pada 15 Maret lalu menandatangani perjanjian kemitraan strategis untuk meningkatkan dialog tingkat tinggi, menandai peningkatan kemitraan yang sudah berlangsung sejak 2009, demikian ujar Departemen Urusan Luar Negeri Vietnam.

Kemitraan itu mencakup perjanjian untuk mengatasi “ancaman keamanan” dan kerjasama “penyusunan kebijakan maritim.”

Australia dan Vietnam mencapai kesepakatan itu pada saat Vietnam mengupayakan perlindungan lebih luas guna menghadapi China di Laut China Selatan yang disengketakan. Australia juga sedang mencari jalan lain untuk menjangkau Asia Tenggara, dimana negara itu memiliki kepentingan bisnis dan keamanan.

China dan Vietnam berselisih soal kedaulatan terhadap bagian-bagian laut yang kaya sumber daya, yang membentang di sepanjang 3,5 juta kilometer per segi dari Hong Kong ke Kalimantan. Taiwan dan tiga negara Asia Tenggara lainnya memiliki klaim di wilayah laut yang sama.

Vietnam sedang meningkatkan persahabatan dengan banyak negara untuk melindungi kapal-kapal nelayan, melakukan eksplorasi energi lepas pantai dan klaim kedaulatannya, ujar para analis. Termasuk

Chalermpalanupap, pakar di ISEAS Yusof Ishak Institute di Singapura mengatakan, “Vietnam mencari teman dan dukungan di mana-mana. Vietnam mengupayakan diversifikasi.”

Australia, sekutu lama Amerika, sedang menghadapi masalah tersendiri dengan China, yang termasuk dalam aliansi segi-empat negara-negara Barat; termasuk India, Jepang dan Amerika.

Pemimpin keempat negara itu telah bertemu di Manila November lalu untuk membahas bagaimana menjadikan wilayah laut itu terbuka. Australia dan Jepang ketika itu menyerukan penyusunan tatanan berdasarkan kesepakatan bersama dan hukum internasional.

Vietnam dan India telah meningkatkan kemitraan strategis mereka tahun lalu, dan pada tahun 2014 Jepang setuju menjual enam kapal pemantau maritim kepada Vietnam. Bulan ini Amerika mengirim satu kapal induk ke Vietnam, kunjungan pertama kapal sejenis ini.

Vietnam mungkin tertarik pada Australia karena tidak tahu apa yang akan dilakukan Amerika dalam perselisihan dengan Laut China Selatan, ujar Trung Nguyen, Dekan Fakultas Sains dan Kemanusiaan, Jurusan Hubungan Internasional, di Universitas Ho Chi Minh. Lebih jauh para ilmuwan di kawasan itu mengatakan Presiden Amerika Donald Trump belum mengklarifikasi kebijakan politik dan ekonomi untuk Asia.

Australia menandatangani kemitraan dengan Vietnam untuk memperkuat hubungan dengan sepuluh anggota ASEAN, ujar para analis. Australia melihat negara-negara ASEAN, termasuk Vietnam, sebagai kunci keamanan pan-Asia dan sekaligus pasar bagi bisnis Australia. [em/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG