Sekitar 300 relawan menggelar Tasyakuran Kebangsaan dengan tema “Grebeg Suroboyo, Jogo Nuswantoro”, dalam rangka pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. Relawan berharap Jokowi-Amin menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas dalam periode sebelumnya, dan bersama-sama menguatkan karakter budaya bangsa Indonesia dari ancaman ideologi selain Pancasila.
Tumpeng dari aneka sayuran, buah dan palawija hasil bumi setinggi 7 meter dengan diameter 2 meter, diperebutkan masyarakat yang hadir pada acara Grebeg Suroboyo, Jogo Nuswantoro, dalam rangka tasyakuran pelantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Tidak hanya para pendukung, masyarakat umum yang mengikuti Grebek Suroboyo juga ikut dalam kegembiraan berebut aneka buah dan sayuran, meski saat Pilpres memiliki pilihan berbeda.
Grebek Suroboyo ini, menurut Ermawan Wibisono, Koordinator Forum Alumni Jawa Timur selaku penyelenggara acara, sebagai ungkapan syukur atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih. Acara yang diisi tampilan seni dan ragam baju tradisional daerah ini, menjadi simbol tekad masyarakat Surabaya menjaga tradisi dan budaya Indonesia dari ancaman ideologi transnasional.
“Dengan adanya Grebeg Suroboyo ini kita menjaga tradisi dan budaya. Kita ketahui bahwa akhir-akhir ini kita banyak diserang oleh ideologi-ideologi trans nasional yang mencabut kebudayaan kita, sehingga kita berharap bisa mengembalikan itu menjadi jati diri kita sebagai bangsa Indonesia,” ujar Ermawan Wibisono.
Relawan Jokowi-Amin, Felly Ponto mengatakan, pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin menjadi harapan akan diselesaikannya berbagai persoalan bangsa yang belum tuntas, seperti kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), serta ancaman disintegrasi bangsa akibat perbedaan pilihan politik.
“Harapan relawan nanti ke depan, Pak Jokowi lebih memperhatikan masalah-masalah yang kemarin belum selesai, terutama HAM, dan ke depan kita berharap semua lapisan masyarakat sudah bisa menerima Pak Jokowi-Amin dengan legowo,” kata Felly Ponto kepada VOA.
Felly bersama relawan lainnya menegaskan akan tetap mengawal kerja Jokowi-Ma’ruf Amin selama lima tahun ke depan, dengan tetap memberi masukan dan saran yang membangun. Relawan kata Felly, juga akan satu barisan melawan radikalisme yang semakin banyak terjadi di masyarakat.
“Relawan akan tetap berada di tempatnya, artinya untuk mengawal semua program, kalau ada yang istilahnya tidak sesuai, nanti akan kami sampaikan. Jadi kita juga mencoba menghadang radikalisme, terutama radikalisme,” lanjut Felly.
Terkait kabinet kerja periode kedua, Ermawan Wibisono berharap Presiden Joko Widodo menempatkan orang-orang terbaik sesuai keahliannya, dan tidak terpengaruh kepentingan kelompok tertentu.
“Kabinet kita harapkan benar-benar zaken kabinet, yaitu kabinet-kabinet kerja, yang diisi oleh profesional-profesional yang bisa lepas dari kepentingan-kepentingan apapun kecuali kepentingan bangsa,” ungkap Ermawan.
Ungkapan syukur masyarakat Surabaya juga ditunjukkan dari ratusan karangan bunga dan ucapan selamat dari berbagai lapisan masyarakat, atas dilantiknya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di halaman dan trotoar jalan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. [pr/ka]