Seorang hakim Australia telah membekukan aset dari buku yang ditulis oleh bekas tahanan Teluk Guantanamo David Hicks mengenai penahanannya di pusat tahanan teroris Amerika itu.
Pemerintah sedang berusaha menyita keuntungan dari buku riwayat hidup Hicks berdasarkan undang-undang yang melarang penjahat yang telah divonis pengadilan memperoleh laba dari kejahatannya, termasuk hasil pembuatan buku atau film.
Namun, para pengacaranya mengatakan undang-undang itu tidak berlaku terhadap Hicks, karena ia mengaku bersalah di hadapan komisi militer Amerika yang mereka katakan tidak sah.
Hakim New South Wales Peter Garling mengeluarkan perintah penghentian hari Rabu terhadap dua aset yang berhubungan dengan buku yang berjudul “Guantanamo, My Journey.”
Para pendukung Hicks berkumpul di luar gedung pengadilan di Sydney untuk memprotes pembekuan itu, banyak yang membawa buku riwayat hidup Hicks itu.
Anggota kongres Partai Hijau David Shoebridge menuduh pihak berwenang menggunakan kasus itu untuk memperingatkan orang agar jangan berbicara menentang pemerintah.
Hicks, seorang bekas cowboy pedalaman Australia yang dikenal dengan nama “Aussie Taliban,” meringkuk lebih dari 5 tahun dalam sarana Amerika di Kuba itu setelah ia ditangkap tahun 2001 di Afghanistan. Ia dikirim kembali ke Australia tahun 2007 untuk menjalani sisa hukumannya setelah mengaku memberi dukungan materiil bagi terorisme.
Ayahnya Terry mengatakan anaknya menderita gangguan “post-traumatic stress” akibat masa penahanannya di Teluk Guantanamo. Buku riwayat hidupnya telah terjual lebih dari 30 ribu eksemplar.