Hakim di pengadilan Eropa hari Rabu, menolak usaha Hungaria dan Slovakia untuk memblokir kuota wajib pengungsi, di mana blok itu ingin memukimkan kembali pengungsi dari Yunani dan Italia.
Para pejabat Uni Eropa menyambut baik keputusan tersebut dan meminta negara-negara anggota untuk mempercepat proses pemukiman kembali, yang dinilai merupakan bagian penting dari tanggapan blok terhadap krisis itu, di mana jutaan pencari suaka tiba di benua tersebut selama tiga tahun terakhir.
Negara-negara anggota Uni Eropa mengambil suara tahun 2015 untuk menempatkan kembali 160.000 pengungsi dari Italia dan Yunani ke seluruh blok tersebut. Banyak negara Eropa Timur keberatan, namun kalah suara.
Hungaria dan Slovakia mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan Eropa, dengan alasan sistem kuota merupakan tanggapan yang tidak tepat.
Pada sebuah konferensi pers setelah keputusan ECJ, menteri luar negeri Hongaria, Peter Szijjarto, menyebutkan keputusan hakim "keterlaluan."
"Kami percaya bahwa keputusan ini membahayakan keamanan seluruh Eropa dan masa depan semua Eropa dan keputusan ini pasti bertentangan dengan kepentingan negara-negara Eropa, termasuk Hungaria," katanya kepada wartawan.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International menyambut baik keputusan tersebut. [ps/jm]