Harga minyak naik turun baru-baru ini, sementara ekonomi global yang tertatih-tatih mengurangi permintaan akan bahan bakar.
Keseimbangan antara persediaan minyak mentah dan permintaan akan energi diguncang persaingan tenaga angin dan surya, kesepakatan untuk membatasi produksi oleh anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak OPEC, dan ketidakstabilan di beberapa negara penghasil minyak.
Seorang analis pemerintah Amerika mengatakan, “pasokan global jauh melebihi konsumsi” selama satu setengah tahun terakhir, tetapi kesenjangan itu mengecil.
Hanna Breul dari Badan Informasi Energi, Departemen Energi Amerika mengatakan, sementara surplus persediaan berkurang, harga minyak naik. Menurutnya, harga kemungkinan akan terus naik dalam jangka pendek sementara permintaan akan minyak terus bertambah di masa depan.
Mengamati persediaan dan permintaan minyak adalah hal yang rumit. Misalnya saja, produksi minyak Amerika naik dalam tahun-tahun terakhir akibat produksi shale oil yang meningkat, sehingga terjadi banjir minyak yang menurunkan harga. Sementara itu, produksi shale oil terus menerus membutuhkan pengeboran dan investasi agar tetap produktif. Harga minyak rendah menghilangkan dana untuk operasi itu dan menurunkan produksi Amerika. [jm]