Harga minyak dunia turun dari level tertinggi selama 2.5 tahun yang dicapai pada perdagangan sebelumnya, seiring dengan pulihnya pasokan dari pipa minyak utama Laut Utara atau North Sea, Reuters melaporkan, Rabu (27/12). Pasokan dari North Sea bisa menutup turunnya pasokan akibat gangguan pipa minyak Libya.
Namun gangguan produksi yang terjadi dalam waktu cepat dan berurutan menyoroti ketatnya pasokan di pasar minyak setelah negara-negara anggota OPEC dan Rusia menjalankan kebijakan pemotongan produksi selama satu tahun.
Harga minyak Amerika, West Texas Intermediate (WTI), turun 23 sen dari perdagangan sebelumnya menjadi 59.74 dolar per barel. WTI sentuh 60 dolar per barel untuk pertama kalinya sejak Juni 2015 pada perdagangan sebelumnya.
Harga minyak Brent turun 36 sen menjadi 66.66 dolar per barel. Minyak Brent sempat menyentuh 67 dolar per barel untuk pertama kali sejak Mei 2015 pada sesi perdagangan sebelumnya.
Penurunan ini akibat pulihnya sistem penyaluran pipa Forties di Laut Utara sebanyak 450 ribu barel per hari. Pasokan melalui Forties akan kembali normal awal Tahun Baru, operator sistem Forties, Ineos, mengatakan Selasa (26/12).
Terhentinya pasokan dari Forties dan Libya masih kecil untuk konteks global. Produksi keduanya bila digabungkan mencapai 500 ribu bph, bandingkan dengan produksi dan permintaan minyak dunia yang masing-masing mendekati 100 juta bph. [fw/au]