Kontrak berjangka minyak naik pada perdagangan Jumat (1/12) setelah OPEC dan produsen minyak utama lainnya setuju untuk meneruskan pemotongan produksi, sebuah langkah yang sudah diperkirakan untuk mengurangi kelebihan pasokan dunia.
Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara produsen minyak non-OPEC yang dipimpin Rusia, setuju pada Kamis (30/11) untuk mempertahankan kesepakatan pengurangan produksi hingga akhir 2018. Namun mereka juga mengindikasikan kemungkinan kesepakatan ini akan dibatakan, bila pasar memanas.
Kontrak berjangka minyak Amerika naik 18 sen atau 0,3 persen, menjadi 57,58 dolar per barel pada pukul 0324 GMT. Kontrak berjangka minyak Brent naik 27 sen, menjadi 62,90 dolar per barel.
Para analis mengatakan pasar telah memperhitungkan perpanjangan kesepakatan selama sembilan bulan ke depan.
Selama November, Brent telah naik sebanyak 3,6 persen dan West Texas Intermedia sudah naik sebanyak 5,6 persen. Para pedagang menaikkan harga untuk mengantisipasi perpanjangan pengurangan produksi yang seharusnya berakhir pada Maret 2018.
“Harga minyak akan berkisar di level saat ini sampai Juni tahun depan, ketika persediaan minyak akan dioptimalkan melalui pemotongan produksi yang berlanjut. Namun setelah itu pasokan di pasar akan menjadi ketat,” kata Kiyoshi Homma, direktur dari Idemitsu Kosan. [fw/au]