Presiden Israel Isaac Herzog dan Kepala Rabi Inggris Ephraim Mirvis akan berjalan kaki ke acara penobatan Raja Charles di London pada hari Sabtu guna mematuhi larangan agama untuk bepergian dengan mobil pada hari Sabat Yahudi. Demikian seperti diumumkan oleh kantor Herzog, Selasa (2/5).
Herzog dan istrinya akan mewakili Israel pada acara tersebut dan akan tinggal di penginapan dekat Westminster Abbey, di mana Charles akan dimahkotai dalam upacara pertama semacam itu di Inggris dalam 70 tahun.
Kedatangan Herzog sedang dikoordinasikan dengan Mirvis untuk memastikan penghormatan hari Sabat dengan benar, kata pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Israel.
Kepala rabi Inggris akan menyampaikan doa khusus pada acara kebaktian itu. Sementara itu, seorang rabi bernama Nicky Liss mengatakan dia tidak akan menonton penobatan Raja Charles III. Menurutnya, dia akan melakukan sesuatu yang dia anggap lebih penting: berdoa untuk raja pada hari Sabat Yahudi.
Pada hari Sabtu, dia akan bergabung dengan para rabi di seluruh Inggris dalam pembacaan doa dalam bahasa Inggris dan Ibrani dan mengucapkan syukur dengan raja baru atas nama “satu Tuhan yang menciptakan kita semua.”
Liss, rabi dari Sinagoge Highgate di London utara, mengatakan bahwa orang-orang Yahudi Inggris menghargai janji Charles untuk menggalakkan koeksistensi semua agama dan rekam jejaknya dalam mendukung masyarakat multiagama sebelum naik takhta.
“Ketika dia mengatakan ingin menjadi pembela agama, itu sangat berarti karena sejarah kita tidak selalu sesederhana itu dan kita tidak selalu hidup bebas. Kami belum bisa menjalankan agama kami,” kata Liss kepada kantor berita Associated Press.
“Tetapi mengetahui bahwa Raja Charles bertindak seperti ini dan berbicara seperti ini sungguh sangat membesarkan hati.”
Tujuh puluh tahun yang lalu, lebih dari 80 persen penduduk Inggris beragama Kristen, dan migrasi massal yang akan mengubah wajah Inggris baru saja dimulai.
Angka itu kini turun di bawah 50 persen, dengan 37 persen mengatakan mereka tidak beragama, 6,5 persen menyebut diri mereka Muslim dan 1,7 persen Hindu, menurut angka sensus terbaru.
Perubahan ini bahkan lebih terasa di London, di mana lebih dari seperempat penduduknya beragama non-Kristen. Charles menyadari perubahan itu jauh sebelum dia menjadi raja September lalu. [lt/uh]
Forum