Tautan-tautan Akses

Harris dan Trump Incar Michigan, Rumah Bagi Industri Otomotif dan Populasi Keturunan Arab Terbesar di Amerika Serikat


Michigan menjadi rumah bagi banyak penduduk Muslim dan Arab-Amerika. (Rivan Dwiastono/VOA)
Michigan menjadi rumah bagi banyak penduduk Muslim dan Arab-Amerika. (Rivan Dwiastono/VOA)

Michigan adalah salah satu negara bagian yang dapat menentukan pemenang pemilu presiden Amerika Serikat November mendatang, antara Donald Trump dan Kamala Harris.Kepala Biro Gedung Putih VOA Patsy Widakuswara mengunjungi Michigan untuk melihat kampanye yang dilakukan kedua kubu di negara bagian itu.

Di Kedai Jam’n Bean, Doug Lee tidak hanya menyajikan es krim. Ia juga membagi-bagikan spanduk Donald Trump di pinggiran Kota Grand Rapids. “Spanduk-spanduk ini diberikan kepada kita secara gratis, sebagai gantinya mereka ingin kita memilih Trump,” sebutnya.

Ia termotivasi untuk menjadi relawan Tim Kampanye Trump atas dasar patriotisme. “Saya mencintai negeri ini, seperti banyak warga lain. Saat ini ada upaya untuk memecah belah bangsa. Kita sedang terlibat perang saudara,” lanjutnya.

Doug Lee bagikan spanduk dukungan kepada mantan Presiden AS Donald Trump di belakang toko es krimnya. (Rivan Dwiastono/VOA)
Doug Lee bagikan spanduk dukungan kepada mantan Presiden AS Donald Trump di belakang toko es krimnya. (Rivan Dwiastono/VOA)

Tak jauh dari situ, sejumlah relawan Partai Demokrat di Kent County berlatih menelepon calon pemilih untuk membujuk mereka menggunakan hak pilih.
Joel Ombrey, pengurus Partai Demokrat di Kent County, mengatakan,
“(Hasil pemilu) tahun 2016 sangat tipis. Tahun 2020 juga sangat tipis. Dan menurut saya, tahun 2024 tidak akan jauh berbeda.”

Relawan menjadi faktor penting memenangkan pemilu di Michigan, dan kubu Demokrat sangat optimis.

Lavora Barnes, ketua Partai Demokrat di Michigan, mengatakan melalui Skype, “Jumlah relawan yang aktif dan akan terus berkontribusi dalam kampanye kami adalah salah satu yang terbanyak yang pernah saya lihat sejak bergabung dengan partai ini.”

Relawan Partai Demokrat berlatih menelepon calon pemilih untuk mendorong mereka menggunakan hak pilih. (Rivan Dwiastono/VOA)
Relawan Partai Demokrat berlatih menelepon calon pemilih untuk mendorong mereka menggunakan hak pilih. (Rivan Dwiastono/VOA)

Kubu lawan juga optimis, menurut Ketua Partai Republik Michigan Pete Hoekstra. “Kami mengetuk pintu puluhan ribu rumah setiap minggunya. Ini strategi lapangan yang luar biasa. Saya belum pernah melihatnya dalam skala seperti ini di Michigan,” sebutnya.

Michigan adalah negara bagian kunci yang dapat dimenangkan Wakil Presiden Kamala Harris maupun mantan Presiden Donald Trump. Seperti Wisconsin, Pennsylvania, Nevada, Arizona, North Carolina dan Georgia, hasil pemilu di Michigan pada tahun 2020 hanya memiliki selisih suara tiga persen atau kurang.

Corwin Smidt, lektor kepala departemen ilmu politik di Michigan State University, menuturkan melalui zoom, “Setiap blok pemilih penting dalam persaingan pemilu yang ketat. Ada blok pemilih tertentu yang kita asumsikan akan dimenangkan salah satu partai, tapi partai bersangkutan harus memastikan mendapat suara mereka. Misalnya, Partai Demokrat harus memastikan mereka mendapatkan sebagian besar suara pemilih Afrika-Amerika di Michigan. Partai Republik harus memastikan mereka mendapat sebagian besar suara pemilih evangelis di Michigan.”

Joe Ombrey, pengurus Partai Demokrat di Kent County, Michigan. (Rivan Dwiastono/VOA)
Joe Ombrey, pengurus Partai Demokrat di Kent County, Michigan. (Rivan Dwiastono/VOA)

Dengan 15 suara elektoral yang bisa membantu mencapai minimal 270 untuk menang, tak heran jika suara warga Michigan sangat diincar kedua kandidat yang saat ini sama dukungannya di jajak pendapat. Harris sudah mengunjungi Michigan empat kali semenjak menjadi capres Demokrat bulan Juli, dan Trump sudah mengunjungi Michigan sembilan kali selama siklis pilpres kali ini, termasuk lima kali dalam bulan terakhir saja.

Pada kampanye di Kota Flint September lalu, Trump fokus membahas impor kendaraan listrik murah dari China, isu yang menjadi keprihatinan banyak pekerja industri otomotif Michigan.

Harris dan Trump Incar Michigan, Rumah Bagi Industri Otomotif dan Populasi Keturunan Arab Terbesar di AS
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:15 0:00

“Jika saya kalah, tidak akan ada lagi industri otomotif. Dalam dua, tiga tahun, industri itu akan lenyap. Saya tahu Anda mendapat kenaikan upah. Bukan berarti – itu hal kecil, karena hanya untuk sementara, karena Anda akan kehilangan pabrik-pabrik itu,” sebutnya.

Serikat buruh Persatuan Pekerja Otomotif (UAW), kekuatan politik terbesar di Michigan, telah mendukung Harris. Namun, ia menghadapi rintangan dari warga Arab-Amerika yang marah akan perang di Gaza. Michigan sendiri memiliki persentase warga keturunan Arab terbesar di Amerika.

Cindermata yang dijual di sekitar arena kampanye Donald Trump di Kota Flint, Michigan. (Rivan Dwiastono/VOA)
Cindermata yang dijual di sekitar arena kampanye Donald Trump di Kota Flint, Michigan. (Rivan Dwiastono/VOA)

Dalam kampanye di Detroit bulan lalu, Harris tidak menyinggung isu Gaza. Ia justru menyoroti upaya Partai Republik untuk melarang aborsi, isu yang menguntungkan Partai Demokrat.

“Sebagian orang yang duduk di kursi DPR negara bagian ini, dan dimulai dengan mantan presiden Amerika Serikat (Donald Trump), mengira bahwa posisi mereka lebih baik ketimbang dokter atau perawat untuk menentukan kapan pasien mereka membutuhkan perawatan medis,” tegas Harris.

Guna menang, kedua kubu harus menggenjot pendukung mereka mencoblos, dan memenangkan hati mereka yang belum menentukan pilihan. [rd/np]

Forum

XS
SM
MD
LG