Hak-hak reproduksi perempuan di AS sering kali menjadi pusat perhatian dalam acara kampanye Wakil Presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris.
“Kami, yang percaya pada kebebasan reproduksi akan menghentikan larangan aborsi ekstrem yang dilakukan Donald Trump karena kami percaya perempuan dapat mengambil keputusan mengenai tubuh mereka sendiri dan tidak membiarkan pemerintah menentukan apa yang harus mereka lakukan.”
Mantan presiden Donald Trump memuji keputusan Mahkamah Agung pada 2022 yang membatalkan perlindungan federal terhadap akses aborsi. Dia menekankan bahwa dia mendukung masing-masing negara bagian untuk memutuskan apakah akan mengizinkan atau melarang aborsi.
“Sebenarnya Partai Demokrat itu sangat radikal. Tidak semuanya seperti itu karena sebagian besar dari mereka setuju dengan kita. Sedangkan sikap kita adalah keputusan soal aborsi kini kembali ke negara bagian,” kata Trump.
Trump dan Partai Republik belakangan ini meredakan retorika aborsi mereka, yang terkadang mencakup seruan larangan aborsi secara nasional. Itu bukan suatu kebetulan, ujar pakar jajak pendapat Rutgers University Ashley Koning.
Melalui Skype, ia mengatakan, “Kita saksikan pada pemilu sela dan pemilu khusus ketika aborsi baik secara langsung maupun tidak langsung dimasukkan dalam surat suara, betapa besar dampaknya sejauh ini pada pemilu, dan bahwa para pemilih mendukung isu kesehatan reproduksi dan isu-isu aborsi.”
Partai Demokrat mengandalkan sikap propilihan dan menyatakan dukungan mereka pada penyedia layanan aborsi. Misalnya, pada 23 Juli, suami Wakil Presiden Harris, Doug Emhoff, berkunjung ke pusat kesehatan reproduksi di McLean, Virginia.
Langkah itu dipuji direktur medis klinik tersebut, Dr. Jessica Rubino. “Saya yakin ini adalah salah satu topik terpenting dalam pemilu. Sangat penting bagi Wakil Presiden bahwa suaminya berfokus pada hal ini, terus terlibat dengan kami dan berupaya mendapatkan sebuah rencana.”
Di antara kelompok-kelompok antiaborsi, terdapat kelompok yang meragukan bahwa hak-hak reproduksi akan mendorong jumlah pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara pada November.
Pendukung Trump mungkin tidak akan meningkatkan fokus mereka pada aborsi secara tajam selayaknya kampanye Harris, menurut pendapat Ketua Komisi Hak Hidup Nasional, Carol Tobias.
Melalui Skype, ia menambahkan, “Menurut saya, mereka akan membicarakan apa yang mereka anggap penting. Dan saya tidak tahu seberapa besar mereka akan menanggapinya. Menurut saya, mereka memang harus bicara tentang anak yang belum lahir sebagai anggota keluarga manusia yang berhak mendapatkan perlindungan.”
Para analis memperkirakan kampanye Trump akan terus memprioritaskan perekonomian dalam menarik pemilih, karena isu tersebut secara historis merupakan perhatian utama masyarakat Amerika dalam pemilihan presiden. [ka/lt]
Forum