Ketika pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan datang mulai terbentuk, pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana dia akan mengimplementasikan janji-janji kampanyenya, atau bahkan apakah dia akan melakukan pembalasan terhadap musuh-musuhnya, muncul di benak banyak warga Amerika.
Rakyat Amerika pada Selasa (5/11) akan memberikan suara untuk memilih petinggi di Gedung Putih. Namun, persaingan Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump sangat ketat. Keduanya juga berpotensi menghadapi pertarungan hukum yang mungkin terjadi dalam menentukan hasil pemilu.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mencalonkan diri untuk pemilihan ulang, telah disebut sebagai seorang “fasis” dan digambarkan “tidak layak untuk mengabdi” oleh beberapa mantan pembantu utamanya, tetapi calon wakil presiden Trump, JD Vance, Minggu (27/10) menolak tuduhan tersebut.
Komentar mantan Presiden Donald Trump baru-baru ini tentang Amerika Serikat yang memiliki “musuh dari dalam” yang harus “ditangani”, memicu gelombang kritik baru dari pihak oposisi.
Calon wakil presiden Partai Republik JD Vance dan calon wakil presiden Partai Demokrat Tim Walz telah mempersiapkan diri untuk debat Capres Amerika Serikat yang akan diselenggarakan oleh jaringan televisi CBS News di New York, Selasa (1/10). Apakah debat ini akan dapat memengaruhi hasil Pilpres?
Affordable Care Act (ACA), yang juga dikenal sebagai “Obamacare,” telah meningkatkan akses perawatan kesehatan bagi jutaan orang AS. Bagaimana nasibnya di bawah presiden baru? Tim kampanye Harris dan Trump tidak merinci visi mereka untuk ACA, tetapi para pemilih mengamatinya dengan saksama.
Mantan presiden Donald Trump mengumumkan bahwa salah satu situs web kampanyenya telah diretas. Sementara itu, Wakil Presiden Kamala Harris dan pasangannya, Tim Walz terus menggalang pendukung di arena kampanye dengan berfokus pada ekonomi.
Calon presiden dari Partai Demokrat dan Partai Republik telah sama-sama memilih mitra mereka dalam pertarungan November nanti. Pertanyaannya adalah apakah pemilihan tokoh cawapres ini akan benar-benar mendorong peluang tim kampanye masing-masing partai untuk memenangkan pemilu presiden?
Akses ke aborsi adalah salah satu topik utama dalam Pilpres AS. Tim kampanye Kamala Harris mengandalkan dukungan mereka terhadap hak-hak aborsi akan mendorong pemilih untuk datang ke TPS-TPS November nanti. Sementara, Donald Trump dan Partai Republik telah melunakkan sikap terbuka antiaborsi mereka.
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris saling serang untuk merebut suara para pemilih di negara bagian yang belum menentukan pilihan mereka. Persaingan diperkirakan terus memanas, menjelang pelaksanaan pemilu sekitar tiga bulan lagi.
Empat bulan menjelang pemilihan presiden AS, perpecahan politik di antara para pemilih sangat mencolok. Sebagian pemilih menyalahkan media karena memperdalam rasa perpecahan.
Presiden AS Joe Biden menanggapi kekhawatiran terkait performanya yang dinilai buruk dalam debat pilpres Kamis (27/6) lalu. Sebagian pendukungnya kini memintanya mundur dari pencalonan, tetapi para pakar menilai kandidat capres petahana itu tampaknya masih akan tetap dicalonkan Partai Demokrat.
Bagaimana sebuah distrik di utara New York City memberikan suara dalam pemilihan pendahuluan pada 25 Juni bisa mengungkap sejauh mana perang di Gaza ada di benak para pemilih AS. Hasil ini bisa sangat berguna bagi Partai Demokrat yang berusaha merebut kembali kendali di DPR AS November mendatang.
Dalam laporan yang dirilis Selasa (4/6) disebutkan bahwa kasus kebencian dan ekstremisme di AS meningkat pada 2023. Jumlah kasus kelompok nasionalis kulit putih dan antiLGBTQ+ yang berusaha melemahkan demokrasi inklusif di negara ini, mencatat rekor.
Mantan Presiden AS Donald Trump, Minggu (2/6), membahas kemungkinan dirinya dijatuhi hukuman penjara bulan depan setelah dinyatakan bersalah memalsukan catatan bisnis. Vonis 'bersalah' kini digunakan tim kampanye Trump dan Biden untuk memicu semangat pendukung masing-masing.
Di bawah pemerintahan Joe Biden, para veteran AS telah menerima lebih dari $5,7 miliar (setara Rp91 triliun) dalam bentuk tunjangan kesehatan yang diperluas. Namun, mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kehidupan veteran lebih baik saat dia masih menjabat sebagai presiden.
Pemilih di AS punya beberapa cara untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, salah satunya melalui pos. Banyak pendukung Partai Demokrat yang memanfaatkan cara ini.
Tunjukkan lebih banyak