Dengan meningkatnya aksi bajak laut di seluruh dunia, sebuah organisasi think-thank Amerika berupaya mengukur kerugian yang disebabkan bajak laut terhadap perekonomian internasional. Organisasi One Earth Future yang berpusat di Colorado merilis laporan yang memperkirakan biaya yang disebabkan pembajakan tahun 2010 antara 7 dan 12 milyar dolar di seluruh dunia.
Sementara data yang tersedia dari wilayah-wilayah seperti Afrika Barat dan Selat Malaka di Asia Tenggara telah dimasukkan dalam penghitungan kelompok, sebagian besar biaya pembajakan internasional - sejumlah 95 persen - berasal dari pembajakan yang dilakukan perompak Somalia.
Kantor berita Associated Press melaporkan paling tidak 28 kapal dan 660 awak kapal saat ini sedang ditahan di Somalia. Terjadi lonjakan harga tebusan tahun 2010, dengan beberapa kapal, termasuk kapal Korea Selatan Samho Dream dibebaskan dengan tebusan 9.5 juta dolar.
Namun menurut laporan peneliti Anna Bowden, uang tebusan hanya salah satu biaya yang dibuat bajak laut Somalia.
Bowden mengatakan, "Sejumlah kapal tidak akan melalui zona pembajakan saat ini. Mereka mengubah rute di sekitar pantai Afrika, melalui Tanjung Harapan. Ini memakan biaya sekitar 2,4 hingga 3 milyar per tahun. Biaya lainnya adalah peralatan keamanan, premi asuransi dan sebagainya. Ada juga biaya kepada pemerintah yang perlu kita ingat. Ada biaya bagi angkatan laut, ada juga biaya penuntutan, serta organisasi anti-pembajakan. "
Biaya 12 milyar dolar per tahun mungkin kelihatannya rendah, tetapi Bowden menekankan angka itu merupakan perkiraan konservatif yang berpotensi meningkat. Analis mengatakan kepada VOA jumlah itu bisa berkurang akibat krisis ekonomi di seluruh dunia; Bowden memperkirakan jumlah itu meningkat jika pelayaran internasional meningkat lagi.
Laporan Bowden lebih dari sekedar perhitungan. Studi ini merupakan bagian dari Proyek Oceans Beyond Piracy. Sistem yang digunakan untuk menghitung biaya pembajakan dikembangkan sebagai model sumber terbuka yang akan memungkinkan masyarakat internasional untuk memberikan kontribusi data dan lebih akurat memperkirakan dampak global kejahatan itu.
Sementara itu dilaporkan bahwa enam awak kapal motor Denmark Leopard diculik ketika mengangkut senjata di Teluk Aden hari Kamis. Leopard ditemukan mengapung kosong oleh pasukan NATO dan diyakini awak kapal ditahan di atas kapal Taiwan yang juga dibajak oleh perompak Somalia.
