Nilai aset Shell akan terpangkas hingga $5 miliar menyusul keputusannya untuk hengkang dari Rusia. Angka tersebut lebih besar dari yang diungkapkan sebelumnya, sementara melonjaknya harga minyak dan gas mendorong aktivitas perdagangan pada kuartal pertama, kata perusahaan itu pada Kamis (7/4).
Penurunan nilai pasca pajak antara $4 miliar dan $5 miliar pada kuartal pertama tidak akan memengaruhi pendapatan perusahaan, kata Shell.
Shell, yang kapitalisasi pasarnya mencapai sekitar $210 miliar, sebelumnya mengatakan bahwa penurunan aset Rusia akan mencapai sekitar $3,4 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh potensi dampak tambahan seputar kontrak, penghapusan piutang, dan kerugian kredit di Rusia, kata juru bicara Shell.
Saham Shell turun 1,2 persen pada awal perdagangan London.
Awal tahun 2022 menjadi salah satu periode paling bergejolak dalam beberapa dekade bagi industri minyak dan gas ketika perusahaan-perusahaan Barat, termasuk Shell, dengan cepat menarik diri dari Rusia, memutuskan hubungan perdagangan dan menghentikan usaha patungan setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Shell mengatakan akan keluar dari semua operasinya di Rusia, termasuk pabrik gas alam cair (LNG) utama di semenanjung Sakhalin di sisi timur negara itu.
Harga minyak patokan melonjak ke rata-rata lebih dari $100 per barel pada kuartal tersebut, tertinggi sejak 2014, sementara harga gas Eropa mencapai rekor tertinggi.
Volatilitas harga komoditas yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir telah mendorong beberapa pedagang berada di masa sulit karena mereka bergegas untuk menaikkan uang muka untuk kontrak minyak dan LNG.
Shell, pedagang LNG terbesar di dunia, mengatakan pendapatan dari perdagangan LNG diperkirakan akan lebih tinggi pada kuartal ini dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Penghasilan dari perdagangan minyak ditetapkan menjadi "lebih tinggi secara signifikan" di kuartal tersebut.
Arus kas pada kuartal tersebut akan dipengaruhi secara negatif oleh arus keluar yang "sangat signifikan" sekitar $7 miliar sebagai akibat dari perubahan nilai persediaan minyak dan gas.
Penjualan bahan bakar Shell rata-rata 4,3 juta barel per hari pada kuartal tersebut, turun dari 4,45 juta barel per hari pada kuartal sebelumnya, kata Shell. Volume pencairan LNG sedikit lebih tinggi pada kuartal tersebut, rata-rata 8 juta ton. [ah/rs]