Kementerian Kesehatan Israel pada hari Minggu (22/9) mengatakan seluruh fasilitas rumah sakit di bagian utara negara itu akan mulai memindahkan operasi mereka ke kawasan yang dilindungi atau tempat penampungan di dalam pusat kesehatan, setelah Hizbullah meluncurkan sekitar 150 roket di wilayah yang lebih luas dan jauh ke bagian utara Israel.
Sebagian roket jatuh di dekat kota Haifa.
Untuk pertama kalinya Pusat Medis Rambam memindahkan pasien-pasien ke bangsal di bawah tanah, yaitu sebuah tempat parkir yang diubah menjadi lantai rumah sakit canggih dengan sejumlah tempat tidur.
Alex Tansky, salah seorang perawat di rumah sakit itu mengatakan “pihaknya telah mempersiapkan rumah sakit di bawah tanah untuk menerima pasien jika ada serangan rudal di atas. Semuanya sudah dipersiapkan sejak lama dan hari ini kami mendapat peringatan bahwa kami perlu memindahkan pasien-pasien ke bangsal di bawah tanah ini karena ada bahaya nyata akan terjadinya serangan rudal terhadap rumah sakit ini.” Ditambahkannya, “ini memang benar-benar rumit tetapi kami telah mempersiapkan hal ini sejak lama.”
Bangsal cadangan ini dibuat setelah perang Israel dengan kelompok militan Hizbullah pada tahun 2006, dan dimaksudkan untuk melayani pasien pada saat terjadi serangan roket.
Kedua belah pihak tampaknya sedang menuju perang habis-habisan setelah meningkatnya ketegangan beberapa bulan terakhir ini. Serangan roket semalaman hingga Minggu pagi memicu sirene serangan udara. Hal ini membuat ribuan orang berebut ke tempat perlindungan. Militer Israel mengatakan roket telah ditembakkan “ke wilayah sipil.”
Situasi ini menunjukkan kemungkinan eskalasi setelah serangan-serangan sebelumnya terutama ditujukan hanya ke sasaran-sasaran militer. [em/jm]
Forum