Human Rights Watch mengatakan serangan koalisi Arab Saudi terhadap perahu yang membawa warga sipil Somalia di lepas pantai Yaman “menekankan perlunya pertanggung jawaban” pada peringatan kedua konflik yang mengoyak negara itu.
Pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu (26/3) mengatakan bahwa semua pihak dalam konflik itu menyangkal bertanggung jawab atas serangan terhadap perahu itu yang menewaskan lebih dari 30 dari 145 migran Somalia dan pengungsi di perahu itu.
Namun, HRW mengatakan hanya pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang punya pesawat militer.
“Penembakan jelas koalisi terhadap perahu yang dipenuhi pengungsi yang melarikan diri itu tampaknya kejahatan perang terbaru dalam perang di Yaman yang sudah berlangsung dua tahun,” kata Sarah Leah Whitson, direktur HRW wilayah Timur Tengah.
“Pengabaian secara ceroboh nyawa warga sipil telah mencapai tingkat kebejatan baru,” tambahnya.
Menurut HRW empat orang di perahu itu mengatakan sekitar pukul 9 malam tanggal 13 Maret mereka melihat helikopter berkali-kali menembak perahu itu.
Pernyataan HRW disampaikan sementara ribuan warga Yaman hari Minggu turun ke jalan-jalan di ibukota Sanaa untuk memprotes campur tangan militer pimpinan Arab Saudi itu.
Sejak bulan Maret 2015, koalisi pimpinan Arab Saudi telah memerangi pemberontak Houthi terkait Iran dan pasukan yang setia kepada Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh dan berusaha memulihkan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui internasional. [my/al]
