Satu orang tenggelam di barat daya Polandia dan ribuan lainnya dievakuasi melintasi perbatasan di Republik Ceko ketika hujan lebat terus melanda Eropa tengah pada Minggu (15/9), dan menyebabkan banjir di beberapa daerah.
Wakil Kanselir Austria Werner Kogler pada hari Minggu mencuit di platform sosial X, bahwa seorang petugas pemadam kebakaran yang menangani banjir di Austria juga tewas.
Pihak berwenang menyatakan wilayah yang mengelilingi Wina dan berbatasan dengan Republik Ceko dan Slovakia itu sebagai daerah bencana.
Sungai-sungai meluap, mulai dari Polandia hingga Rumania, di mana empat orang ditemukan tewas pada hari Sabtu (14/9), setelah berhari-hari hujan lebat akibat badai Boris.
Sebagian Ceko dan Polandia Terendam
Beberapa wilayah di Republik Ceko dan Polandia menghadapi banjir terburuk dalam hampir tiga dekade.
Di Republik Ceko, seperempat juta rumah mengalami pemadaman listrik akibat angin kencang dan hujan. Polisi Ceko mengatakan mereka sedang mencari tiga orang yang berada di dalam mobil yang jatuh ke Sungai Staric dekat Lipova Lazne, sebuah kota yang berlokasi sekitar 235 kilometer dari timur Praha pada hari Sabtu.
Di Polandia, satu orang tewas di daerah Klodzko, yang menurut Perdana Menteri Donald Tusk merupakan daerah yang paling parah terdampak di negara itu. Sekitar 1.600 orang telah dievakuasi dari daerah tersebut.
“Situasinya sangat dramatis,” kata Tusk kepada wartawan pada Minggu setelah pertemuan di Kota Klodzko, yang sebagian terendam air sewaktu tinggi permukaan sungai setempat mencapai 665 sentimeter pada Minggu pagi sebelum akhirnya surut sedikit. Tinggi permukaan sungai itu jauh di atas tingkat alaram, yakni 240 sentimeter.
Ketinggian permukaaan sungai itu juga melampaui apa yang terjadi pada pada tahun 1997, ketika terjadi banjir besar menyebabkan kerusakan di sebagian kota itu dan merenggut 56 nyawa di Polandia.
Kota bersejarah Glucholazy di dekatnya memerintahkan evakuasi pada Minggu pagi ketika sungai setempat mulai meluap, sementara para petugas pemadam kebakaran dan tentara telah berjuang sejak Sabtu untuk melindungi sebuah jembatan di kota tersebut.
Warga di seberang perbatasan Ceko juga mengatakan situasinya lebih buruk dibandingkan banjir yang pernah terjadi sebelumnya.
“Apa yang Anda lihat di sini lebih buruk dibandingkan pada tahun 1997, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi karena rumah saya terendam air, dan saya tidak tahu apakah saya akan kembali lagi ke sana,” kata Pavel Bily, warga Lipova Lazne.
Dinas pemadam kebakaran di wilayah tersebut mengatakan telah mengevakuasi 1.900 orang pada Minggu pagi, sementara banyak jalan tidak dapat dilalui.
Di daerah yang paling parah terdampak, curah hujan lebih dari 100 milimeter turun sepanjang malam dan sekitar 450 milimeter sejak Rabu malam, kata badan pengamat cuaca Ceko
Hujan diperkirakan lebih banyak turun pada hari Minggu dan Senin (16/9).
Di Budapest, para pejabat memperkirakan ketinggian air sungai Danube akan meningkat pada paruh kedua minggu ini, menjadi di atas 8,5 meter, mendekati rekor 8,91 meter yang pernah terjadi pada tahun 2013, seiring hujan yang terus berlanjut di Hungaria, Slovakia dan Austria.
“Menurut perkiraan, salah satu banjir terbesar dalam beberapa tahun terakhir sedang mendekati Budapest namun kami siap mengatasinya,” kata Wali Kota Budapest Gergely Karacsony.
Di Rumania, pihak berwenang mengatakan curah hujan tidak terlalu deras dibandingkan pada Sabtu, ketika banjir menewaskan empat orang dan merusak 5.000 rumah. Kota-kota dan desa-desa di tujuh kabupaten di Rumania timur terdampak, dan unit tanggap darurat negara itu mengatakan masih mencari dua orang yang hilang. [ab/em]
Forum