Human Rights Watch (HRW) pada Rabu (2/12) menuduh pasukan Azerbaijan melecehkan dengan brutal sejumlah tentara Armenia yang ditangkap dalam konflik perebutan wilayah Nagorno-Karabakh.
Perlakuan buruk itu tertangkap video dan tersebar di media sosial dalam dua bulan belakangan, kata HRW. Azerbaijan mengatakan akan menyelidikinya.
Kelompok HAM itu mengatakan dalam pernyataan bahwa video itu menunjukkan "para petugas Azerbaijan menampar, menendang dan mendorong para tawanan perang itu" dan memaksa mereka "mencium bendera Azerbaijan," memuji presiden Azerbaijan, mengejek perdana menteri Armenia "dan mendeklarasikan bahwa Nagorno-Karabakh adalah Azerbaijan.”
Pejabat HRW Hugh Williamson mengatakan UU kemanusiaan mewajibkan agar tawanan perang dilindungi. Dia menyerukan otoritas Azerbaijan untuk segera mengakhiri perlakuan yang tidak manusiawi itu.
Jumlah tawanan perang dalam tahanan tidak diketahui, tapi HRW, mengutip para pejabat Armenia, memperkirakan jumlahnya "puluhan."
Hikmat Hajiyev, asisten presiden Azerbaijan, mengatakan dalam acara TV PBS Newshour bahwa semua kejahatan yang dilakukan tentara Azerbaijan akan diselidiki. "Kami menyesali insiden semacam itu terjadi... itu tidak dapat dibenarkan... Semua video ini akan diselidiki. Dan siapapun yang bersalah, tentu saja, akan diadili."
Laporan HRW itu mengatakan pasca kejadian itu, sebagian tawanan dalam video itu telah berkomunikasi dengan keluarga mereka dan mengatakan telah diperlakukan dengan baik. Namun, HRW mengatakan masih ada berbagai faktor serius yang membuat organisasi itu masih mengkhawatirkan keselamatan dan kesejahteraan para tawanan itu. [vm/ka]