Ibu seorang anak laki-laki berkewarganegaraan AS keturunan Somalia yang bersembunyi di ruang roda pesawat yang terbang melintasi Samudera Pasifik mengatakan bahwa puteranya melakukan hal itu dalam upaya untuk bisa mendatanginya di Afrika.
Ibu yang bernama Ubah Mohamed Abdullahi mengatakan bahwa dia “sangat terkejut” dengan penderitaan yang dialami puteranya dan “bagaimana puteranya itu telah mempertaruhkan nyawanya.”
Dalam wawancara dengan VOA siaran bahasa Somalia, Abdullahi mengatakan puteranya, Yahya Abdi, baru mengetahui bahwa ibunya ternyata masih hidup. Yahya pernah diberitahu oleh ayahnya bahwa bahwa ibunya sudah meninggal.
Para penyidik AS mengatakan anak laki-laki 16 tahun itu hari Minggu (20/4) pagi berhasil menyelinap ke tarmak bandara di kota San Jose, negara bagian California, dan kemudian naik ke dalam ruang roda sebuah pesawat Hawaiian Airlines tujuan Maui di Hawaii.
Para penyidik mengatakan dia berhasil bertahan pada suhu yang sangat rendah dan minimnya oksigen dalam penerbangan selama lebih dari lima jam ke Hawaii. Setelah pesawat tersebut mendarat di Maui, Yahya Abdi akhirnya diamankan dan kemudian dirawat di rumah sakit setempat.
Ibunya, Abdullahi, yang saat ini tinggal di sebuah kamp pengungsi di Ethiopia timur, mengatakan dia menangis dan merasa sedih ketika mengetahui kejadian yang menimpa puteranya. Namun, dia mengatakan bahwa banyak orang yang tinggal di kamp pengungsi itu berusaha menghibur dirinya.
Ibu yang bernama Ubah Mohamed Abdullahi mengatakan bahwa dia “sangat terkejut” dengan penderitaan yang dialami puteranya dan “bagaimana puteranya itu telah mempertaruhkan nyawanya.”
Dalam wawancara dengan VOA siaran bahasa Somalia, Abdullahi mengatakan puteranya, Yahya Abdi, baru mengetahui bahwa ibunya ternyata masih hidup. Yahya pernah diberitahu oleh ayahnya bahwa bahwa ibunya sudah meninggal.
Para penyidik AS mengatakan anak laki-laki 16 tahun itu hari Minggu (20/4) pagi berhasil menyelinap ke tarmak bandara di kota San Jose, negara bagian California, dan kemudian naik ke dalam ruang roda sebuah pesawat Hawaiian Airlines tujuan Maui di Hawaii.
Para penyidik mengatakan dia berhasil bertahan pada suhu yang sangat rendah dan minimnya oksigen dalam penerbangan selama lebih dari lima jam ke Hawaii. Setelah pesawat tersebut mendarat di Maui, Yahya Abdi akhirnya diamankan dan kemudian dirawat di rumah sakit setempat.
Ibunya, Abdullahi, yang saat ini tinggal di sebuah kamp pengungsi di Ethiopia timur, mengatakan dia menangis dan merasa sedih ketika mengetahui kejadian yang menimpa puteranya. Namun, dia mengatakan bahwa banyak orang yang tinggal di kamp pengungsi itu berusaha menghibur dirinya.