Ibukota India telah melarang semua perusahaan taksi yang menggunakan sistem pemesanan lewat web, setelah seorang wanita menuduh seorang supir taksi Uber memperkosanya.
Para pejabat di New Delhi mengumumkan larangan operasi terhadap Uber hari Senin, tetapi, hari Selasa, memperluasnya dengan melarang semua layanan taksi, kecuali sekelompok enam perusahaan yang terdaftar menggunakan pemesanan lewat telpon.
Perwakilan Uber mengutarakan, pihak perusahaan belum menerima perintah resmi untuk menghentikan operasi, dan akan mengeluarkan pernyataan. Perempuan pegawai perusahaan keuangan itu telah menuduh supir Shiv Kumar Yadav, umur 32 tahun, memperkosanya Jumat lalu setelah dia tertidur dalam taksi itu. Yadav tampil sidang hari Senin (8/12).
Kepolisian India memberitahu kantor berita Reuters, akan menggugat perusahaan taksi itu karena tidak melakukan pengecekan latar belakang terhadap supir mereka.
CEO Uber, Travis Kalanick, mengatakan, perusahaannya akan bekerjasama dengan pemerintah untuk melakukan pengecekan bagi program lisensi angkutan komersial India. Uber mulai beroperasi di New Delhi setahun lalu, yang memungkinkan pemesanan taksi lewat telpon pintar.