Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa suatu hari nanti, robot ikan dapat memainkan peran penting dalam menjauhkan sekelompok ikan sungguhan dari bahaya, seperti serangan makhluk lain, polusi dan ancaman lain.
Insinyur mesin Maurizio Porfiri melakukan penelitian terhadap ikan zebra, yang merupakan kelinci percobaan di dunia perairan. Ia dan para koleganya dari Polytechnic Institute di New York University telah merancang robot ikan zebra yang digerakkan oleh motor dan dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Dicat warna biru dengan garis-garis kuning, robot ikan ini memiliki bentuk menyerupai ikan betina yang siap dibuahi. Robot ikan ini kemudian dimasukkan dalam tanki berisi air 65 liter, dilindungi separator transparan dari bahan Plexiglass yang memisahkannya dari sekelompok ikan lain.
Ikan Sungguhan Senang Bentuk Ikan Robot
Porfiri mengatakan, “[Percobaan] ini berhasil!"
Ikan zebra tertarik pada bentuk dan warna serta pergerakan ekor robot ikan tersebut. Meski ikan sungguhan lebih menyenangi kelompoknya sendiri dibandingkan sang robot, mereka lebih suka berada di samping robot tersebut dibandingkan menghabiskan waktu di ruang yang kosong.
Baik ikan secara individu maupun kelompok lebih senang ditemani si robot. Porfiri mengatakan bahkan ukuran robot yang besar tidak bermasalah bagi ikan lainnya.
Meskipun demikian, para peneliti tersebut melihat bahwa ikan-ikan zebra cenderung mengacuhkan robot dalam suasana gelap dan mereka takut dengan bunyi motornya.
Memimpin Menjauhi Bahaya
Penemuan ini membawa para ilmuwan selangkah lebih dekat untuk melepaskan robot mandiri yang bisa diarahkan untuk mengamati dan mengontrol perilaku ikan.
“Misalnya saja jika ada tumpahan minyak, maka ikan robot itu dapat berfungsi sebagai anjing gembala yang dapat mengarahkan ikan ke tempat yang lebih aman,” ujar Porfiri. “Atau pada pembangkit listrik tenaga air yang memiliki pisau turbin yang berputar dan dapat membahayakan binatang. Ikan robot dapat berfungsi sebagai penjaga yang menjauhkan binatang-binatang lain dari ancaman bahaya,” tambahnya.
Meski robot-robot yang bisa menyelam di air telah membantu para ilmuwan melakukan pengamatan, eksplorasi dan pemantauan data, Porfiri mengatakan bahwa ada beberapa tantangan sebelum robot ikan dapat diterjunkan ke lingkungan air untuk mengatur perilaku ikan.
“Kami perlu memahami dari sisi ilmiah bagaimana mengubah perilaku dan kinerja robot supaya ia dapat mengerahkan tindakan yang berbeda dari ikan yang berbeda dan berperilaku lain jika ada rangsangan yang berbeda. Ada binatang-binatang lain yang hidup di air. Mereka merupakan tantangan,” kata Porfiri.
Insinyur mesin Maurizio Porfiri melakukan penelitian terhadap ikan zebra, yang merupakan kelinci percobaan di dunia perairan. Ia dan para koleganya dari Polytechnic Institute di New York University telah merancang robot ikan zebra yang digerakkan oleh motor dan dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Dicat warna biru dengan garis-garis kuning, robot ikan ini memiliki bentuk menyerupai ikan betina yang siap dibuahi. Robot ikan ini kemudian dimasukkan dalam tanki berisi air 65 liter, dilindungi separator transparan dari bahan Plexiglass yang memisahkannya dari sekelompok ikan lain.
Ikan Sungguhan Senang Bentuk Ikan Robot
Porfiri mengatakan, “[Percobaan] ini berhasil!"
Ikan zebra tertarik pada bentuk dan warna serta pergerakan ekor robot ikan tersebut. Meski ikan sungguhan lebih menyenangi kelompoknya sendiri dibandingkan sang robot, mereka lebih suka berada di samping robot tersebut dibandingkan menghabiskan waktu di ruang yang kosong.
Baik ikan secara individu maupun kelompok lebih senang ditemani si robot. Porfiri mengatakan bahkan ukuran robot yang besar tidak bermasalah bagi ikan lainnya.
Meskipun demikian, para peneliti tersebut melihat bahwa ikan-ikan zebra cenderung mengacuhkan robot dalam suasana gelap dan mereka takut dengan bunyi motornya.
Memimpin Menjauhi Bahaya
Penemuan ini membawa para ilmuwan selangkah lebih dekat untuk melepaskan robot mandiri yang bisa diarahkan untuk mengamati dan mengontrol perilaku ikan.
“Misalnya saja jika ada tumpahan minyak, maka ikan robot itu dapat berfungsi sebagai anjing gembala yang dapat mengarahkan ikan ke tempat yang lebih aman,” ujar Porfiri. “Atau pada pembangkit listrik tenaga air yang memiliki pisau turbin yang berputar dan dapat membahayakan binatang. Ikan robot dapat berfungsi sebagai penjaga yang menjauhkan binatang-binatang lain dari ancaman bahaya,” tambahnya.
Meski robot-robot yang bisa menyelam di air telah membantu para ilmuwan melakukan pengamatan, eksplorasi dan pemantauan data, Porfiri mengatakan bahwa ada beberapa tantangan sebelum robot ikan dapat diterjunkan ke lingkungan air untuk mengatur perilaku ikan.
“Kami perlu memahami dari sisi ilmiah bagaimana mengubah perilaku dan kinerja robot supaya ia dapat mengerahkan tindakan yang berbeda dari ikan yang berbeda dan berperilaku lain jika ada rangsangan yang berbeda. Ada binatang-binatang lain yang hidup di air. Mereka merupakan tantangan,” kata Porfiri.