Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (5/4) membahas kondisi kekinian umat Islam di Indonesia. Kepada wartawan usai pertemuan, Nasaruddin memastikan perlu ada pemahaman yang mendalam terhadap agama agar lebih bijak dalam menghadapi setiap persoalan.
“Kita perlu peningkatan kualitas keumatan kita melalui pendidikan. Kita harus belajar agama lebih serius ya. Kita jangan memahami agama di permukaan, karena nanti akan muncul persoalan. Saya berkeyakinan, semakin dalam pemahaman kita terhadap agama masing-masing agama apapun, maka insya Allah kita semakin bijak. Banyak persoalan muncul itu karena kurang dalamnya pemahaman kita,” ungkap Nassarudin.
Meski tidak secara spesifik membicarakan mengenai aksi bela Islam yang mewarnai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, namun Nasaruddin menyoroti persoalan ketika sesama umat saling menyalahkan.
“Saya sering mengatakan bahwa kalau kita suka menyalahkan orang lain itu pertanda kita harus banyak belajar ya. Kalau kita sudah mulai menyalahkan atau menginstropeksi diri sendiri, itu kita sedang belajar. Kalu engga menyalahkan orang lain dan tidak menyalahkan diri sendiri tapi diam-diam kita menyelesaikan persoalan tanpa menepuk dada, kita sudah hampir selesai belajar. Karena kalau orang arif, itu dia tidak pernah mencari kambing hitam atau putih, tapi bagaimana menyelesaikan persoalan itu tanpa menimbulkan persoalan baru,” tambahnya.
Kepada Presiden Jokowi, Nasaruddin Umar memastikan, Masjid Istiqlal tetap berkontribusi terhadap keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia dan umat Islam.
“Kami melaporkan bahwa di Masjid Istiqlal ini peningkatan jamaah nya semakin besar ya. Sholat jamaahnya semakin banyak, sholat jum’atnya apalagi. Dan kami juga antisipasi, materi-materi kurikulum yang kita ajarkan di Istiqlal adalah kurikulum yang sesuai dengan Istiqlal sebagai masjid negara. Bagi saya bagaimana berkontribusi terhadap keutuhan dan prestasi bangsa dan umat ini.”
Sebelumnya Pemimpin Pondok Pesantren Darurrohmah Jakarta KH Syukron Ma'mun usai bertemu Presiden Jokowi bersama 20 ulama yang berasal dari berbagai daerah Selasa (4/4) mengatakan, para ulama meminta Presiden menyelesaikan permasalahan bangsa melalui jalur hukum. Dia menilai jalur politik tidak akan menyelesaikan masalah. Para ulama juga lanjut Syukron juga menyarankan agar Presiden segera bertemu dengan tokoh antarumat beragama. Pertemuan ini tak lain untuk menjaga agar negeri yang plural ini bisa damai dan rukun selalu.
“Supaya kita mengadakan kata sepakat antar umat beragama, bahwa semua agama itu benar menurut pemeluknya masing-masing. Konsekwensinya adalah kita saling hormat menghormati antar umat beragama. Saling harga menghargai antar umat beragama.” Ungkap Syukron.
Presiden Joko Widodo dalam kesempatan itu mengapresiasi para ulama yang telah memelihara stabilitas umat di Indonesia. Kepada para ulama, Presiden menitipkan pesan kesejukan dan kedamaian. Presiden berharap pesan itu dapat disampaikan ke seluruh umat Islam di tanah air. [aw/jm]