Tautan-tautan Akses

IMF: Bank Sentral AS Berada pada Posisi Turunkan Suku Bunga Tahun Ini


FILE: Gedung Federal Reserve AS di Washington, 31 Juli 2013. (REUTERS/Jonathan Ernst)
FILE: Gedung Federal Reserve AS di Washington, 31 Juli 2013. (REUTERS/Jonathan Ernst)

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya terus percaya bahwa Bank Sentral Amerika atau Federal Reserve dapat mulai memangkas suku bunga menjelang akhir tahun ini dan harus tetap berhati-hati, bahkan ketika penurunan indeks harga konsumen (IHK) AS pada bulan Juni meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

Juru bicara IMF Julie Kozack mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers rutin bahwa proses disinflasi sedang berlangsung di Amerika Serikat. Kozack berbicara setelah laporan Departemen Tenaga Kerja yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan IHK AS turun 0,1 persen pada bulan Juni, yang merupakan penurunan bulanan pertama dalam empat tahun.

“Kami mendukung kebijakan moneter The Fed yang bergantung pada data dan pendekatan hati-hati. Kami juga memperkirakan bahwa The Fed akan berada pada posisi untuk menurunkan suku bunganya menjelang akhir tahun ini, dan penilaian tersebut terus dipertahankan,” kata Kozack.

Kozack juga mencatat bahwa pertumbuhan AS “sangat kuat” dan belanja federal yang besar untuk bantuan COVID-19 dan investasi di bidang infrastruktur, energi ramah lingkungan, dan semikonduktor akan memberikan dampak positif yang bertahan lama terhadap perekonomian AS.

Namun Kozack mengulangi saran kebijakan tahunan IMF baru-baru ini agar Amerika Serikat mengendalikan akumulasi utangnya, sebuah rekomendasi yang sudah lama diberkan.

“Saat ini defisit fiskal terlalu tinggi, dan inilah saatnya, terutama ketika perekonomian sedang kuat, untuk mengambil tindakan agar rasio utang terhadap PDB berada pada jalur penurunan yang signifikan. Dan hal ini memerlukan serangkaian langkah fiskal yang luas." ujar Kozack.

IMF kini memperkirakan pembayaran bunga bersih AS atas utang federal diperkirakan mencapai 3,2 persen dari produk domestik bruto pada tahun fiskal 2024, yang berakhir pada 30 September, naik dari 2,4 persen pada tahun fiskal 2023 karena suku bunga yang lebih tinggi. Rasio ini akan “tetap tinggi bahkan dalam jangka menengah” karena defisit dan tingkat utang yang lebih tinggi, tambah Kozack. [lt/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG