Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia. IMF mencatat terdapat pertumbuhan yang kuat di Eropa dan Asia dan memprediksi bahwa pemotongan pajak AS akan memberikan dorongan jangka pendek pada ekonomi AS. IMF hari Senin (22/1) memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,7 persen untuk 2017.
Itu bisa jadi merupakan pertumbuhan tahunan paling besar sejak 2011, dan diperkirakan akan naik 3,9 persen tahun ini dan 2019.
“Pertumbuhan global telah meningkat sejak 2016, dan semua tanda mengisyaratkan bahwa pertumbuhan itu akan terus menguat,” kata direktur IMF Christine Lagarde dalam konferensi pers dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
"Ini kabar yang baik,'' kata Lagarde.
Badan pemberi pinjaman internasional itu mengatakan 120 negara, yang mewakili tigaperempat pembelanjaan ekonomi dunia, mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi 2017, menciptakan ekspansi global terbesar dalam tujuh tahun. Perdagangan dunia meluas, dan konsumen lebih percaya diri.
IMF juga memperkirakan pertumbuhan AS akan naik menjadi 2,7 persen tahun ini, dari 2,3 persen tahun 2017, berkat meningkatnya investasi sementara bisnis-bisnis memanfaatkan tingkat pajak korporat yang lebih rendah. Ke-19 negara yang menggunakan kurs mata uang euro secara kolektif tumbuh 2,4 persen tahun 2017, yang terbaik sejak 2007, dan akan tumbuh 2.2 persen tahun ini, kata IMF.
Ekonomi China, yang kedua terbesar di dunia, diyakini telah tumbuh 6,8 persen tahun 2017. Tapi pertumbuhan China diramalkan akan melamban menjadi 6,6 persen tahun ini dan 6,4 persen tahun 2019.
Lagarde mendesak negara-negara untuk memanfaatkan pertumbuhan yang sehat dengan melakukan reformasi yang akan membuat ekonomi mereka lebih efisien untuk menyebarkan kesejahteraan kepada mereka yang masih tertinggal. [vm/ii]