Tautan-tautan Akses

IMF, Pakistan Capai Kesepakatan Awal untuk Pencairan Dana Talangan Akhir


FILE - Buruh menunggu pekerjaan di pasar, di Karachi, Pakistan, Kamis, 13 Juli 2023. (AP/Fareed Khan)
FILE - Buruh menunggu pekerjaan di pasar, di Karachi, Pakistan, Kamis, 13 Juli 2023. (AP/Fareed Khan)

Dana Moneter Internasional (IMF), Rabu (20/3) mengatakan telah mencapai kesepakatan awal dengan pemerintah Pakistan yang baru terpilih mengenai pencairan terakhir dari paket dana talangan 3 miliar dolar (sekitar 46,5 triliun rupiah).

Pemberi pinjaman global itu mengeluarkan pengumuman tersebut pada akhir diskusi dengan para pejabat di Islamabad, yang bertujuan untuk meninjau Fasilitas Pinjaman Siaga (stand-by arrangement/SBA) sembilan bulan, yang dicapai tahun lalu untuk mencegah gagal bayar utang negara.

“Tim IMF telah mencapai kesepakatan di tingkat staf dengan otoritas Pakistan mengenai tinjauan kedua dan terakhir program stabilisasi Pakistan,” kata Nathan Porter, ketua delegasi IMF.

“Kesepakatan ini harus mendapat persetujuan Dewan Eksekutif IMF. Dengan persetujuan itu maka sisa akses $1,1 miliar di bawah SBA akan tersedia,” lanjutnya.

Pakistan telah menerima sekitar $1.9 miliar dari program itu, yang akan berakhir pada bulan April.

Porter mengakui bahwa posisi ekonomi dan finansial Pakistan membaik dalam bulan-bulan setelah dibentuknya program SBA.

Namun, pertumbuhan ekonomi “diperkirakan akan sedang saja tahun ini,” dan inflasi “tetap jauh di atas target,” kata pernyataan itu.

PM Pakistan Shehbaz Sharif memimpin rapat kabinet, Rabu (20/3). Para peserta rapat diberitahu mengenai penandatanganan kesepakatan di tingkat staf dengan IMF. Kantor Sharif mengatakan setelah pertemuan itu bahwa kesepakatan itu akan membantu “memperbaiki ekonomi negara dan meningkatkan kepercayaan investor.”

IMF mengukuhkan bahwa Islamabad juga telah menyatakan minatnya pada program pendanaan jangka menengah berikutnya “dengan tujuan untuk menyelesaikan secara permanen” masalah “kerentangan ekonomi mendalam” di negara Asia Selatan yang kekurangan uang itu.

Menjelang pembahasan dengan delegasi IMF, Menteri Keuangan Pakistan Muhammad Aurangzeb mengatakan bahwa pemerintahnya akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajukan program pinjaman “yang lebih panjang dan lebih besar” di bawah Fasilitas Dana Diperpanjang (EFF) IMF.

Berbagai laporan media menyebutkan bahwa Islamabad menginginkan pinjaman IMF sedikitnya $6 miliar, tetapi Aurangzeb tidak mengungkapkan jumlah pinjaman tambahan itu.

EFF memberi bantuan finansial bagi negara-negara yang menghadapi masalah neraca pembayaran jangka menengah yang serius karena kelemahan struktural yang perlu waktu untuk mengatasinya.

Para analis mengatakan ekonomi Pakistan yang dililit utang menghadapi tantangan serius meskipun telah mendapatkan lebih dari 20 program pinjamn IMF selama bertahun-tahun. Perekonomian Pakistan menghadapi kesulitan karena tidak adanya reformasi penting, berkurangnya cadangan devisa, krisis neraca pembayaran, inflasi tinggi, depresiasi mata uang yang mencapai rekor dan ketidakstabilan politik yang terus menerus. [uh/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG