Laporan Dana Moneter Internasional (IMF), yang dirilis Selasa (19/4), mengungkapkan bahwa ekonomi dunia akan melaju pada kecepatan yang lebih lambat karena invasi Rusia ke Ukraina.
Organisasi itu memperkirakan pertumbuhan 3,6 persen tahun ini, dibandingkan dengan 6,1 persen pada tahun lalu. Awalnya, diperkirakan pertumbuhan tahun ini 4,4 persen tahun ini. "Dampak perang terhadap ekonomi meluas dan menyebar jauh," kata IMF dalam laporannya.
Perang memperburuk tren ekonomi yang negatif seperti perdagangan yang terganggu dan kenaikan harga BBM juga makanan.
“Dalam beberapa minggu, dunia kembali mengalami guncangan transformatif yang besar,” tulis kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas dalam kata pengantar untuk laporan World Economic Outlook IMF. Keterpurukan ekonomi global akibat pandemi muncul di depan mata, perang telah menciptakan prospek yang sangat nyata bahwa sebagian besar keuntungan baru-baru ini akan terhapus."
IMF memperkirakan ekonomi Rusia tahun ini menyusut 8,5 persen, dan Ukraina akan turun 35 persen. Sementara Amerika Serikat, China, dan Eropa juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat akibat perang. [mg/ka]