Lima jet tempur Rafale pertama yang dibeli dari Perancis dalam sebuah kesepakatan multi-miliar dolar mendarat di India, Rabu (29/7). Menteri Pertahanan negara itu memanfaatkan hal tersebut sebagai peringatan terhadap China atas ketegangan teritorial yang sedang berlangsung di kawasan itu.
Upacara penghormatan berupa penyemprotan meriam air menyambut lima jet tempur itu ketika mendarat di pangkalan udara Ambala di negara bagian Haryana. India membeli 36 jet tempur Rafale dari Prancis dalam sebuah kesepakatan yang bernilai $ 9,4 miliar. Semua pesanan dijadwalkan akan selesai penyerahannya pada akhir 2021. Perhatian di seluruh negara atas kedatangan jet tempur ini semakin dipertajam oleh konfrontasi mematikan di perbatasan dengan China.
Perdana Menteri Narendra Modi menyambut jet-jet tersebut melalui cuitan dalam bahasa Sanskerta: "Tidak ada pengorbanan seperti pertahanan nasional; tidak ada perbuatan baik seperti pertahanan nasional; tidak ada praktik seperti pertahanan nasional."
Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengemukakan kedatangan jet tempur itu menandai "awal era baru dalam sejarah militer kita". Jet-jet itu akan membuat Angkatan Udara India "jauh lebih kuat untuk mencegah kemungkinan ancaman terhadap negara kita", tambahnya dalam serangkaian cuitan.
"Jika ada pihak yang seharusnya khawatir atau kritis terhadap kemampuan baru Angkatan Udara India, itu adalah mereka yang hendak mengancam integritas wilayah kita," Singh menambahkan lebih lanjut.
Singh tidak secara langsung menyebutkan China, tetapi sejumlah media dan pengamat berpandangan komentar itu jelas ditujukan pada negara tetangga India yang besar itu. [mg/jm]